Mohon tunggu...
Kosimudin Udo
Kosimudin Udo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aku hanyalah makhluk yang bersamanya dititipkan waktu agar bisa mencari dan mengenal diri agar bisa menjaga dan terjaga pada amanat yang telah terberi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Sebatas Harap

31 Mei 2011   04:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:02 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam erangan lara kucoba menggapai langit, dalam kubangan luka kucoba meraih bintang, dalam dekapan duka kucoba mencapai bulan, salahkah aku bila angan kulambungkan memahat langit merangkai awan mendamba hujan walau derita membelenggu jiwa.

lewat titian demi titian aku cuba mencari makna, lewat tangga demi tangga aku cuba mencari hikmah, lewat gugus waktu dan hari aku coba padukan rasa, tahap demi tahap liku jalan hidup termaknai sudah walau kadang rasa keluh penat bersarang bergelayut di dada.

Dalam ambang rembang petang sore dan semburat fajar pagi, aku tengadahkan harap memanjat penuh hasrat melalui untaian Puja dan Puji yang tersusun seirama tangisan hati, besamanya kulantunkan Ayat Ayat Cinta senada hembusan Do’a berbaur menyatu dalam instuisi sukma melantunkan kalimat kalimat Suci.

Adakah kiranya waktu yang terberi termaknai, adakah kiranya amanat yang teremban terlaksanakan, adakah kiranya salah yang tertjalin terampuni serta adakah kiranya jiwa yang hina ini tercintai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun