Mohon tunggu...
Avatar Aang
Avatar Aang Mohon Tunggu... -

kita semua makhluk tuhan..jangan saling menumpahkan darah hanya gara gara beda pendapat.tidak penting apapun agama atau sukumu. kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang. orang tidak pernah tanya apa agamamu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Puluhan Orang Bersenjata Laras panjang & Bazoka Serang Markas Komjen Buwas

12 Juli 2015   22:50 Diperbarui: 4 April 2017   16:33 1917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     [foto ilustrasi @antara.com] 

Markas Brimob Kompi 2 di Jalan Simongan, Semarang Barat, Kota Semarang diserang ratusan orang bersenjata lengkap, Minggu (12/7/2015) sekitar pukul 02.00.

Puluhan sepeda motor dan beberapa mobil mendatangi Mako Brimob Simongan sambil menenteng senjata laras panjang.

Saksi mata, warga sekitar yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan, selain membawa senjata laras panjang, beberapa diantaranya juga terlihat membawa pelontar mortir.

"Ada juga yang bawa seperti bazoka," kata pria tersebut.

Saksi menuturkan, sebelum memasuki Mabo Brimob Simongan, ratusan pria menggunakan pakaian serba hitam itu menembakkan senjata laras panjang ke atas. Bahkan beberapa diantaranya menodongkan senjata ke arah warga yang saat itu sedang bersiap sahur.

"Warga kan ada yang kumpul di pos ronda, di masjid, ada juga lagi di depan rumah nunggu sahur. Ditodong senjata, disuruh masuk ke dalam rumah," katanya.

Awalnya warga mengira rentetan senjata itu merupakan suara latihan anggota Brimob. "Kami kira latihan malam, ternyata ada yang nyerang. Mirip seperti perang mas, yang pakai baju hitam teriak majuu sambil nembak ke atas," katanya.

 

Sebagai warga Biasa penulis sangat menyayangkan kejadian penyerangan sekelompok orang dengan senjata laras panjang dan bazoka ke Markas Brimob Kompi 2 di Jalan Simongan, Semarang Barat, Kota Semarang yang ternyata akhirnya diketahui pelakunya adalah anggota TNI dari Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) Kota Semarang, Jawa Tengah

Padahal harapan & Khayalan penulis sejak dulu ingin melihat ada sekelompok prajurit TNI pemberani yang gagah berani menyerbu & mengacak ngacak markasnya komjen buwas Cs yang semakin hari semakin kelihatan arogansinya

Sebagaimana kita baca dan kita ketahui bersama beberapa hari lalu kabareskrim buwas cs kembali membuat kegaduhan di republik dengan menetapkan 2 pimpinan Komisi Yudisial sebagai tersangka pencemaran nama baik terhadap hakim tolol bin goblok " SARPIN"

Publik bahkan wapres jusuf kallla pun langsung terhenyak geleng geleng kepala dengan kenekatan kabareskrim buwas yang sembarangan menertapkan 2 pimpinan Komisi Yudisial sebagai tersangka pencemaran nama baik terhadap hakim tolol bin goblok " SARPIN" 

Tugas mengawasi / menjewer dan memberikan sanksi kepada hakim hakim nakal memang tugas komisi yudisial sebagaimana diatur dalam undang undang

jadi ketika KY merekomendasikan sanksi skrosing 6 bulan terhadap hakim sarpin itu adalah suatu hal yang wajar dan bukan suatu pelanggaran hukum  dan tindakan yang dilakukan oleh komjen buwas cs ini jelas jelas perbuatan makar kepada negara sebab sudah berani melawan undang undang yang berlaku di republik tercinta ini

Penulis memang tidak akan pernah pernah kaget jika komjen buwas cs berani menetapkan ketua, wakil dan penyidik kpk sebagai tersangka

Penulis memang tidak akan pernah kaget jika komjen buwas cs berani menteror mantan ketua PPATK yang ikut membongkar skandal korupsi komjen budi gunawan

Penulis memang tidak akan pernah kaget jika komjen buwas cs berani menetapkan anggota komnas ham sebagai tersangka

Penulis memang tidak akan pernah kaget jika komjen buwas berani melakukan hal itu semuanya sebab komjen buwas cs ini merasa dirinya kuat karena memiliki senjata laras panjang yang bisa mereka gunakan untuk membedil kepala orang orang yang berani coba coba membongkar kebusukan dan bobrok intitusi lembaga polri

Maka untuk menghentikan kearoganan dan kesombongan komjen buwas cs ini satu satunya jalan adalah dengan mengirimkan 1 batalyon pasukan kostrad atau kopassus bersenjatakan laras panjang dan bazoka ke markasnya komjen buwas lalu meratakannya dengan tanah

Komjen buwas tak akan pernah takut dengan penegak hukum sipil tidak bersenjata seperti KPK, komnas ham, dan KY akan tetapi  yang ia (buwas) takuti hanyalah Anggota FBI yang kemaren mengawal sri mulyani dan tentunya juga Buwas hanya takut kepada TNI yang terkenal garang kepada anggota polisi

semoga khayalan penulis ini suatu saat menjadi kenyataan. ameen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun