Siosar adalah lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Sinabung  yang berada kurang lebih  60 menit dari kota Kabanjahe. Terletak  di daerah pebukitan yang terkenal dengan Puncak 2000, lokasi dulu sekitar 2000an  dimana Pemda Karo pernah mencanangkan wilayah ini menjadi tempat produk Holtikultura  untuk export.  Saat itu puncak 2000 menjadi terkenal walaupun akhirnya tidak ada kabar berita tentang proyek tersebut .Â
Siosar menjadi terkenal setelah menjadi lokasi pengungsian yang kena relokasi dampak erupsi Gunung Sinabung. Ada beberapa desa yang di relokasi kesini , dan dibangun permanen bukan Huntara { Hunian Sementara}. Setiap desa di kelompokkan masing masing dan dibangun masing masing fasilitas desa seperti balai desa , Rumah Ibadah hanya untuk sekolah sepertinya masih belum dibangun disini. Beberapa saat lalu pernah ada kecelakaan truk yang membawa anak sekolah yang memakan korban jiwa.
Untuk mencapai tempat ini dari Kota Kabanjahe  dapat ditempuh dengan segala macam kenderaan karena kondisi jalan yang mulus dan beraspal melalui perkampungan Desa SInga { hahaha tidak ada singa disini]  dan Desa Kuta Mbelin. Melewati perkampungan dan perladangan Jeruk dan agak mendaki kita dapat menikmati pemanndangan kesegala arah yang sangat memanjakan mata dan menghilangkan kepenatan sehari hari akibat kemacetan kota medan tercinta heheh'
Terletak di pebukitan dan pemandangan sekeliling yang menakjubkan ,berada di Siosar kita boleh menikmati pemandangan sebahagian Tanah Karo ke arah kota Kabanjahe dan Berastagi  juga ke arah gunung Sinabung dan Sibayak  begitu juga Gunung Sipiso piso di Daerah Tongging.  Berada di pebukitan di dataran tinggi dengan pemandangan begitu indah tentu sangat membuat kita betah tinggal disini . Beda dengan para pengungsi yang meninggalkan kampung halaman ,harta, dan kenangan mereka yang sudah hancur akibat erupsi Sinabung.Â
Mendekati Puncak 2000 jalan semakin mendaki tapi sangat mulus dan berkelok kelok hingga mencapai Puncak . Disini tempat untuk  pemandangan dan ada warung warung yang menyediakan minuman hangat sambil istirahat sebelum di lanjutkan ke daerah relokasi Siosar.  Dilokasi ini pengunjung biasanya menghabiskan waktu mengambil foto foto dan berselfie ria. Warung juga menyediakan makanan lumayan murah dan bersih.
Dari Puncak 2000 ke arah Siosar kita melewati jalan naik turun lurus dan berkelok juga hingga kita tiba di relokasi pengungsian ini. Gereja Oikumene yang megah menyambut kita dan bangunan yang rapi dan bersih dari rumah rumah pengungsian ini seharusnya kita melihat wajah wajah ceria tapi yang ada wajah yang memperlihatkan kepasrahan dan juga sikap cuek dan tatapan kosong kepada para pengunjung. Mungkin  karena mereka sudah sering di kunjungi orang dan hanya numpang liat liat ketawa ketiwi  ,juga foto foto segala yang menjadikan mereka menjadi objek .Â
Siosar dengan Puncak 2000 menjadi tempat para Pengungsi merajut harapan baru masa depan baru , akan banyak air mata kesedihan ,duka,pergumulan disini dalam melewati kesulitan akibat bencana  ini,tapi dengan keyakinan dan doa Tuhan akan memberi pengharapan dan ditengah dukacita tetap ada Sukacita ,,,semoga.......mejuah juah ....Siosar Maret 2017
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H