Mohon tunggu...
kornelius Pinem drg
kornelius Pinem drg Mohon Tunggu... Administrasi - apa di isi

bekerja sebagai abdi negaraitu saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Elegi Pagi dari Berastagi

27 Agustus 2016   20:20 Diperbarui: 27 Agustus 2016   20:26 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini ku kukenakan kemeja putih dengan riang hati bernyanyi kecil me nikmati dinginnya kota ini .Kubuka pintu rumah ,amboiiiiii aku terkejut kubang yg tebal menyelimuti semuanya,tak ada lagi hijau,juga tak ada suara,semuanya membisu seolah olah ini semuanya biasa saja.Kumelangkah diantara kubang yg tebal sambil berbisik kapankah ini ber akhir???SINABUNG.......aku meniti hari bersamamu....mengayuh sebuah kehidupan yg penuh harap,namun kini murkamu tak kunjung ber akhir,marahmu kian meluap!!!!!

Sambil menapaki jln licin yg tak berbatu aku kian banyak bertanya,namun tanyaku tak kunjung terjawab,aku tak pernah lagi bertanya sama yg lain karena mereka mungkin bosan mendengar namun engkau dengarkah aku ketika aku tersedu memanggilmu???? 

Pagi ini aku teruskan perjalanan,kota ini ditutup kabut yg luar biasa dingin tak ada lagi canda,tak ada lagi tawa semua menutup pintu rumah, semua menutup diri mungkin sekalian menutup pintu hatinya karna sebuah kenyataan yg pahit,ku kembangkan payung di antara hujan gerimis bercampur debu,aku makin tak mengerti apa yg terjadi,warna hijau tak lagi ada,SINABUNG.........kapankah marahmu hilang......kapankah senyummu mengembang ataukah kami tak pernah lagi melihat kelembutan hatimu??????Kami tak lagi menangis,karna air mata sudah kering,kami tak lagi bercanda karna kerongkongan sudah parau,kami tinggal meratap di kaki gundaling yg semakin mencekam,gurat-gurat pedih kian terasa di sekitar kami.

Tanaman kami semua hancur,Petani kami kian merana,Penjual buah merundukkan wajahnyaPedagang pasar duduk layu seperti rumput di musim kemarau.........Pagi ini ketika ku pandang kesegala arah semuanya kian menoreh luka yg amat dalam.......jam 7.30 tepat aku sampai di sekolahku ....dari jauh ku dengar celoteh siswa kesayangnku mereka menyambutku.........dengan canda dan tawa ku ucap selamat pagi mereka tersenyum diantara sepatu mereka yg penuh kubang......kami menikmati dinginnya pagi,kami menikmati semua yg ada,karna bagi mereka hidup ini adalah sebuah perjuangan.kunikmati tugasku sebagai guru di kota kecil ini,disebuah pinggiran kampung yg tak bertepi,kunikmati hari hari bersama siswaku yg belum terlalu mengerti pahitnya kehidupan,aku bahagia bersama mereka. 

Suara siswaku menghapus semua galau hatiku,celoteh mereka bagaikan lagu nostalgia yg merasuk jiwaku......hari semakin dingindan menyayat namun kami torehkan hati dengan menyanyikan sebuah lagu nostalgia ketika aku masih sma di tahun delapan puluhan yg berjudul: dingin.ok lah sahabatku ku ahirilah goresan ini dengan sebuah salam yg ter amat manis untuk semua sahabat fb ku selamat pagi semuanya,walau badai menerpa tapi bahagia itu tetap menjadi milik kita......BERASTAGI YG DINGIN AGUSTUS dua puluh empat,tepatnya jam sembilan pagi trims y............!!!!!!!!!!!

Bungaria Pinem

SMPN 1 Berastagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun