Adam air adalah sebuah maskapai yang berdiri tahun 2003 oleh Sandra Ang dan Agung Laksono. Adam Air adalah maskapai berbiaya rendah dan teramai di Indonesia pada masanya. Namun sebuah Maskapai juga akan mengalami yang Namanya kecelakaan. Tetapi kecelakaan 574 adalah kecelakaan terparah yang pernah dialami Indonesia. Bahkan maskapai-maskapai yayng ada di Indonesia sempat diblacklist oleh Bandar-Bandara yang ada di negara-negara Uni Eropa. Berikut adalah kronologinya
1 januari 2024, adalah hari Dimana kita semua merayakan tahun baru, namun peristiwa kelam terjadi. Maskapai yang terbang dari Jakarta-Surabaya-Manado ini mengalami crash atau kecelakaan. Pesawat yang digunakan dalam penerbangan ini adalah Boeing 737-400, yang telah berusia 18 tahun dan memiliki 45.371 total jam terbang. Pilot yang bertugas pada penerbangan ini adalah Capt. Refri A.W. yang memiliki 13.300 total jam terbang, dan Co-Pilot yang bwenama Yoga. S, memiliki 4.200 total jam terbang. Pesawat ini mengangkut total penumpang 102 orang, yang terdiri dari 96 orang penumpang dan 6 orang crew pesawat.Â
Penerbangan dari Jakarta menuju Surabaya aman dan lancer tanpa masalah, dan akhirnya transit di Surabaya untuk mengangkut penumpang dan pengisian bahan bakar sebeluum akhirnya terbang Kembali menuju Bandara Samratulangi Manado. Pesawat yang memiliki kode 574 ini take off dari Bandara Juanda pukul 12.00 dan diperkirakan tiba di Bandara Samratulangi sekitar pukul 16.14 WITA. pesawat lepas landas dwengan aman dan lancer sampai pada 25 menit setelah mereka mengudara, mereka masuk ke dalam cuaca buruk, padahal sebelumnya BMKG sudah memperingatkan pilot, bahwa penerbangan dari Surabaya menuju Manado akan mengalami cuaca buruk, namun pilot tidak merubah jadwal penerbangan, sehingga mereka mulai mengalami masalah.Â
Di saat pesawat mulai masuk ke dalam cuaca buruk, sistem dari navigasi pesawat rusak sehingga Pilot dan Co-Pilot ini mencoba secara terus menerus untuk memperbaiki sistem navigasi dari pesawat tersebut. Sistem navigasi adalah sistem Dimana di saat mengudara sistem inilah yang mengatur penerbangan tanpa kendali sepenuhnya dari pilot.Â
Pilot ini terlalu terfokus kepada memperbaiki sistem navigasi dan tidak menyadari bahwa pesawat telah miring. Dan terdapat keanehan yang terjadi, pilot mengatakan angin dating dari arah kiri, tetapi ATC mengatakan bahwa harusnya angin dating dari arah kanan. Di saat ini pilot mulai merubah sistem kendali dengan mengganti sitem autopilot menjadi sistem manual, namun tanpa mereka sadari bahwa pesawat mulai miring 35 derajat. Para pilot berusaha untuk mengendalikan pesawat namun gagal, karna kemiringan telah mencapai 100 derajat. Saat tersebutlah pesawat mulai menukik kea rah bawah dengan tekanan yang sangat tinggi sehingga pesawat tidak hancur menyentuh lautan, namun pecah di udara dan tenggelam ke dalam lautan.Â
Ketika diketahui peawat Adam Air telah hilang kontak, para keluarga mengetahuinya bukan dari tim Maskapai melainkan dari media. Para korban mulai banyak meuju tempat pembelian tiket-tiket dari maskapai Adam Air dan meminta pertanggung jawaban, padahal pihak dari Adam Air tidak mengetahui apa yang telah terjadi dengan penerbangan mereka. Akhirnya pencarian mulai dilakukan pencarian selama 1 minggu belum juga ditemukan bangkai pesawat. Namun pada tanggal 11 Januari 2007, ada seorang nelayan yang menemukan Lokasi jatuhnya pesawat 574 ini. Akhirnya ditemukanlah puing-puing pesawat dan juga jenazah korban, dan akhirnya di tanggal 27 agustus 2007 ditemukan Black Box. Tanggal 25 maret 2008, hasil dari KNKT keluar dan memberikan Kesimpulan. Yakni
1.Cuaca buruk
2.Rusaknya sistem navigasi pesawat, dan
3.Kegagalan kinerja pilot dan co-pilotÂ
Mengapa kinerja pilot gagal, karena mereka terfokuskan pada memperbaiki sistem navigasi pesawat dan menghiraukan instruksi dari ATC dan tidak terfokus instrument lainnya. Sehingga mereka tidak menyadari bahwa pesawat telah miring, merka menyadari pesawat telah miring disaat 2 menit hampir menyentuh permukaan laut.
Dan catatan pesawat yang telah mengalami 154 kali kerusakan sitem navigasi sebelah kiri dari oktober hingga desember, dan tidak diperbaiki.Â
Karena kecelakaan ini Adam Air diberikan sanksi dengan dilarang melakukan penerbangan selama 3 bulan, bukan hanya dikarenakan kecelakaan ini, melainkan masalah-masalah lain yang terjadi di maskapai ini. Bahkan ada isu yang mengatakan bahwa Adam Air tidak mengutamakan keselamatan melainkan hanya mengutamakan uang. Semenjak hal itu banyak isu yang berkembnag, mereka bisa terbang dalam kondisi bagian-bagian pesawat yang rusak dan tidak diperbaiki. Ada juga isu bahwa Adam Air memperbaiki suatubagian pesawat menggunakan bagian pesawat pada pesawat bekas dan lama bukan barang baru. Dan dari para pilot mengatakan bahwa Adam Air tidak mengutamakan keselamatan, dan merka mulai disogok oleh pihak Adam Air umtuk mau menerbangkan pesawat. Akhirnya pada tanggal 18 juni 2008 Adam Air resmi ditutup karena banyak sekali masalah yang terjadi di dalam manajemen Adam Air.
Inilah yang menyebabkan maskapai- maskapai yang ada di Indonesia dilarang terbang menuju bandara-bandara yang ada di negara Uni Eropa. Sampai akhirnya pada tahun 2018 maskapai-maskapai yang ada di Indonesia diizinkan terbang Kembali menuju bandara-bandara yang ada di negara-negara uni eropa.
SC: https://youtu.be/QxBMCewIcd0?si=Zs6ppZGOBRmAqE4E
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H