Biasanya sang ayah mengusir hantu dibantu atau bersama-sama dengan Jaya (Oka Antara), Jaya inilah Paklik dari Raga. Sebagai pembasmi hantu, Ki Sukmo dan Paklik Jaya jauh dari kata seram ataupun pernak pernik hitam pekat yang menakutkan. Hanya Paklik yang sedikit nyentrik dengan mobil landcruiser dan baju jubah panjangnya, hendak menampilkan pembasmi hantu kekinian.
Cerita semakin menarik dan mendekati inti film ketika Ki Sukmo dalam salah satu misi membasmi hantu, pada akhirnya kalah dan meninggal.
Sementara Raga, khas anak muda, bersedih sebentar dan memilih untuk melanjutkan mimpinya. Sayangnya takdir tidak merestui cita-cita yang hendak digapai, alih-alih pergi mengejar mimpi yang ada, Raga yang dikejar setan-setan yang mengingikan kematiannya. Karena Raga sendiri belum sadar bahwa ia adalah keturunan Aditia, penjaga Jagat Arwah.
Lalu bagaimana cerita Raga bertarung untuk menjaga Jagat Arwah adalah keseluruhan inti dari Film Jagat Arwah. Ada cerita yang tidak dapat ditebak hingga diujung film. Dan saya sendiri pun berharap Film Horor Fantasi ini terus berlanjut, sehingga dapat memberikan warna yang berbeda terhadap film dengan genre horor di Indonesia.
Sosok Genderuwo (diperankan Ganindra Bimo), hantu berbadan besar, berbulu menyeramkan, dalam satu scenenya dipaksa oleh Raga, "bisa ga, kamu (genderueo) berubah ga seperti itu, jaga ayah saja tidak becus" memaksa genderuwo yang dipanggil Dru (blass, efek seremnya hilang) untuk berubah tampilan menggunakan kaos dan celana jeans.
Lalu bagian lainnya Kuntilanak, yang biasanya putih berambut panjang, dipanggil Ti/Kunti (diperankan Sheila Dara) juga berubah menjadi modis dan sexy. Belum Lagi Nonik (hantu Belanda Cantik) yang diperankan oleh Cinta Laura.
Yang membuat film JAGAT ARWAH menarik adalah jalan cerita yang dibangun, perang bukan hanya manusia melawan manusia tetapi seperti biasa Kebaikan melawan Kejahatan, Kerakusan, Keserakahan yang terselubung yang pada akhirnya menghancurkan manusia itu sendiri.
Semoga ke depannya muncul lagi sekuel-sekuel lanjutannya, tidak hanya berhenti sampai disini saja.
Selalu maju untuk film-film Indonesia