Menyimak dari judul yang diberikan "How Are You, Really"? Membuat saya bertanya-tanya akan seperti apa sih film yang disajikan. Oh iya, kalau tidak bergabung dengan komunitas KOMiK-nya Kompasiana, saya sendiri tidak mengenal film "How Are You, Really"? dan situs klikfilm.com.
Yup benar banget, bergabung dengan satu komunitas selain menambah pertemanan dan informasi juga berkenalah dengan hal-hal baru lainnya yang pastinya akan bermanfaat. Yang pada akhirnya saya pun berbagi keseruan tersebut pada postingan ini.
Film "How Are You, Really"? menambah khasanah dan wawasan saya dalam film lokal buatan anak bangsa sendiri yang perlu untuk diapresiasi pastinya. Iyess, film yang disutradarai oleh Om Hanny R Saputra menawarkan alur cerita ringan dengan disertai alunan musik asik sebagai latar belakangnya.
Om Hanny R. Saputra merupakan sutradara yang telah kenyang membuat film drama romantis, meski juga beberapa kali sempat membesut film horor. Film-film yang pernah dibuatnya adalah "Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan", "Mirror", "Heart", " Love Story", "Di Bawah Lindungan Kabah", dan "Strawberry Surprise".
Lalu kenapa saya dapat mengatakannya sebagai film bercerita ringan dengan alunan musik asik. Ini dia ceritanya.
"How Are You, Really"?
Tema percintaan, penghianatan dan perselingkuhan cerita yang selalu menarik tak akan pernah lekang oleh waktu. Baik dari sisi si pelaku, korban atau pihak ketiga selalu memiliki perspektif menarik untuk diceritakan kembali.
Film "How Are You, Really"? yang tayang di KlikFilm dibintangi oleh Jihane Almira, Jeff Smith, dan Kevin Julio.
"How Are You, Really"? berkisah tentang Rendra (Jeff Smith) yang menyimpan rasa kecewa akan sikap kedua orang tuanya yang kemudian pergi meninggalkan rumah dan memilih menjadi seniman tato.
Sebuah kebetulan lokasi jasa tatonya berhadapan dengan toko bunga milik Mirah (Jihane Almirah). Ia tertarik padanya, sementara Mirah telah bersuami.
Pemilik Gerai Toko Bunga dan Gera Tato, bertemu secara tidak sengaja, berawal dari ketidaksengajaan ini nantinya yang berujung pada perjalanan dan kisah-kisah selanjutnya. Tato dan Bunga pun pada prinsipnya memiliki filosofinya sendiri.
Tato, mungkin diawal akan sakit namun setelah selesai akan mendapat kepuasan tersendiri.
Begitupun dengan menggunting bunga, menata bentuknya, ibarat merawat tubuh, yang sedikit sakit pada awalnya namun akan mendapatkan hasil terbaik setalhnya.
Pada satu dialog menarik antara Rendra dengan Mirah...
"Bunga yang banyak direquest sama pelanggan bunga apa, mas?" Mawar
"Warna?" Merah
"Hmmm... Mawar itu simbol cinta, hasrat yang menggebu-gebu, conta yang obsesif. Tapi selain itu mawar memililki duru-duri kecil pada batangnya. Sehingga orang yang tidak berhati hati dalam memetiknya bisa terluka akibat tergores oleh duri yang tajam.
"Namun bagi bunga Mawar, duri itu untuk melindungi dirinya sendiri. Melindungi apa yang ia miliki. Berbeda dengan bunga Dahlia, simbol cinta juga, tapi cinta yang setia, suci dan abadi".
Sementara "Bunga Matahari, bunga yang memberikan harapan kebahagiaan dan hal baik untuk siapapun yang merawatnya."
Pesannya pun tersirat seperti "Pernikahan itu tidak seperti bunga sekalinya layu di ganti baru. Pernikahan itu sama seperti tatoo, permanen". Percakapan antara Mirah dan Rendra ketika berbagi pandangan tentang isu pernikahan dan perselingkuhan.
Kala mereka berdebat, sayup-sayup dilatar belakang mengalun musik lembut dengan lirik yang mendukung, saya sendiri tidak memperhatikan kredit siapa pencipta lagunya namun kata-katanya terbilang romantis, "Cinta yang kujalani tak seindah yang kubayangkan, kini semua hanya tinggal cerita meski cinta ini takkan dapat bersatu. Karena engkau bukanlah lagi milikku.... "
Lalu pada bagian lainnya ada lagi lirik yang bercerita dan mengalun denga tempo cepat "Kau datang tiba-tiba, memberikan segalanya, kau adalah seorang pria seperti yang selama ini kudamba. Namun entah mengapa kau tak mampu munculkan rasa, hingga hati ini bicara. Tolong pergi jauh dariku, hadirmu buatku terganggu, salah caramu sadar kau bukan untukku ..."
Awal menyaksikan film "How Are You, Really"? langsung ditabrakkan dengan frasa "Mengapa orang menikah?" Buat gw pernikahan itu omong kosong. Rendra.
Yup, Rendra, sosok pribadi, yang digambarkan benggal, tatoan dengan citra negatif yang disematkan. Karena tidak dapat dipungkiri stigma di negara kita, orang ditandai buruk hanya karena tatoan dan orang yang dipuji-puji baik, aslinya buruk. Lihat saja, ketika begal ditangkap, pelaku kejahatan lainnya, hampir sebagain besar semuanya bertato.
Ini yang Om Hanny R. Saputra, coba sajikan kepada penikmat film, bertato belum tentu penjahat.
Lalu bagaimana kelanjutan kisah mereka, Mirah dengan Suami ditingkahi selingkuhannya dan kehadiran Rendra.
Film bergenre drama ringan, sekali lahap selesai. Namun kalau dibuat versi bersambungnya bisa tidak berkesudahan. Makanya Om Hanny R. Saputra hanya membuat sekali saja dan hanya menayangkan di klikfilm.com
Oh iya, event KOMiK yang diselenggarakan kali ini bekerja sama/ berkolaborasi dengan Cinemags dan nonton film How Are You, Really di KlikFilm.
Selamat menyaksikan gaes....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H