Film Bungkeuleukan, Ketika Asa dan Harapan Kamu Gantungkan Bukan Kepada Yang Mahakuasa.
Jantra (tokoh utamanya diperankan oleh Ridho R Falah) sebenarnya pribadi yang biasa saja tidak terlihat berperangai buruk. Kerja rutinitas sebagai pencari rumput buat pakan ternak ia tekuni sehari-hari.
Memang Jantra sendiri bukan tokoh yang baik juga, terlhat dari alur cerita ia yang hidup bersama anak semata wayang tanpa adanya istri.
Semua berawal dari sini, kegagalan ekonomi, kesulitan financial untuk membutuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang membuat Jantra selalu berfikir mencari jalan pintas untuk cepat kaya.
Ada beberapa cara untuk menjadi kaya atau cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Yaitu dengan bekerja dengan serius, mencari sampingan sana sini dengan berwira usaha. Sementara cara instan lainnya adalah merampok, mencuri, mencopet, yang jika tertangkap atau ketahuan minimal di penjara atau resiko terburuk adalah mati dibakar hidup-hidup oleh warga.
Namun bukan cara itu yang dipilih Jantra, ia tergiur untuk memilih alternative lain yang menurutnya lebih aman. Terlebih ia memiliki referensi seseorang yang pernah berhasil dengan cara itu. Togel (toto gelap) ini yang ia coba. Dan Jantra tertarik mengikuti pak RT yang berhasil menang. Sebagai orang desa dengan pemikiran polos, togel menawarkan sebuah harapan menggiurkan, tanpa usaha keras tapi hasilnya banyak.
Memang ia tahu juga Pak RT melakukan suatu ritual agar nomor yang pasang berhasil menang. Tapi Pak RT sendiri menegaskan bahwa ia sendiri hanya beruntung dan untuk melakukan ritual seperti yang ia lakukan tidak semua orang bisa. Diperlukan keberanian dan orang-orang tertentu saja yang berhasil melakukan seperti yang ia buat.
Namun pesan Pak RT tidak menyurutkan niat Jantra menjadi kaya dengan cara instan.
Tanpa Jantra sadari ia sedang mempertaruhkan semua tentang hidupnya dalam satu putaran lemparan dadu. Entah ia akan berhasil atau hancur semuanya. Tidak menyangkut hanya ia dan dirinya juga tentang anak dan warga sekitaran.