Mohon tunggu...
Kornelius Ginting
Kornelius Ginting Mohon Tunggu... Administrasi - Lelaki Biasa

-”Scripta manet verba volant”. https://www.korneliusginting.web.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Coba Sandingkan Yamaha dengan Pertalite

5 September 2015   22:08 Diperbarui: 6 September 2015   00:18 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Udah lama sepertinya ngga up date di kompasiana sekalinya up date malah ikutan lomba. Sebenarnya bukan ikutan lomba aja misinya tapi lebih kepada sharing pengalaman mmenggunakan bahan bakar Pertalite.

Motor Yamaha yang saya miliki bukan kendaraan baru yang kondisinya benar-benar fit. Melainkan Yamaha Jupiter Z keluaran tahun 2004. Kurang lebih 10 tahunan menemani saya melintasi jalanan Jakarta.

Sebagai barang yang sudah tidak muda lagi, pastinya dibutuhkan perawatan ekstra. Tapi berdasarkan pengalaman saya memiliki Blue (demikian saya menyebutnya), perawatannya tidak sesulit yang dibayangkan. Memang karena usia yang sudah tidak muda lagi tenaga dan tarikannya berkurang.

Beruntung dengan hadirnya Pertamax mampu membuat Yamaha kembali bertenaga tanpa perlu melakukan perubahan – perubahan yang signifikan pada mesin. Pertamax juga membuat ruang bakar semakin bersih sehingga membuat semakin “matang” pengolahan bahan bakar.

Hanya saja, harga Pertamax berbeda dengan bahan bakar yang biasanya saya gunakan. Artinya penggantian biaya perawatan akan beralih ke konsumsi bahan bakar berkualitas. Kalau begini terus-terusan pastinya kantong akan “jebol” juga.

Beruntung Pertamina melakukan terobosan membuat bahan bakar baru yang dari segi harga masih terjangkau tetapi dari kualitas tidak terlalu jauh dari pertamax.

Keuntungan Pertalite.

Sebelumnya saya sudah mengenal bahan bakar premium yang memilliki kadar oktan 88 dan Pertamax kadar oktan 92. Saat ini sudah hadir Pertalite yang berada di tengah-tengah dengan oktan 90. Beberapa pecinta otomotif yang sudah melakukan uji coba Pertalite menyatakan adanya perubahan dalam konsumsi bahan bakar, ditengarai akan menghemat bahan bakar di kisaran 10 hingga 16 %.

Kalau Blue, tidak terlihat pengiritan konsumsi bahan bakar yang signifikan (tetapi saya merasakan adanya perubahan konsumsi bahan bakar) karena memang sedari awal sudah irit dalam konsumsi bahan bakar.

Warna cairannya sendiri Pertalite berwarna hijau terang, ini dihasilkan dari percampuran antara premium yang berwana kuning dan pertamax yang berwarna biru kehijauan.

Dari segi harga, premium berada di harga Rp.7.300 dan Pertamax itu Rp. 9.300,- sementara Pertalite berada di tengahnya Rp. 8.300,-

Saya biasa melakukan pengisian bahan bakar itu di kisaran 3 liter, kalau premium sekitar Rp. 20.000,- sudah full tank. Kalau Pertamax berada di angka Rp.30.000,- sementara Pertalite itu di Rp.25.000,-

Biasanya juga kalau menggunakan premium saya harus menyisihkan dana perawatan tune up minimal 1 bulan sekali agar tarikan dan tenaga mesin terjaga. Sementara Pertamax saya hanya perlu melakukan perawatan di kisaran bulan ke 4. Hadirnya Pertalite membuat mesin Yamaha setidaknya di tune up pada bulan ke 3.

Itu dengan asumsi sering digunakan untuk keperluan sehari-hari ya.

Yang paling terasa penggunaan premium sangat bermasalah, setidaknya untuk si Blue, adalah ketika lama tidak digunakan. Minimal 1 bulan saja, pastinya mesin akan sulit untuk hidup, tetapi ketika menggunakan pertamax dan Pertalite mesin tidak sesulit ketika menggunakan premium.

Artinya dengan hadirnya Pertalite sedikit membuat pengguna motor seperti saya bernafas lega, tenaga dan tarikan motor tetap didapat dengan harga yang pantas, terlebih akan mengurangi biaya perawatan setiap bulannya.

Teknologi Yamaha Terkini

Saat ini Yamaha sudah semakin mengembangkan teknologinya ke arah yang semakin baik. Blue Core, teknologi, memungkinkan konsumen mendapatkan tenaga kuat sementara irit dalam konsumsi bahan bakar.

HABERFIS, Handal Bertenaga dan Efisien. Demikian tag yang coba Yamaha angkat, Handal memaksimalkan tenaga dan efisiensi bahan bakar untuk pemakaian jangka panjang. Bertenaga Meningkatkan kinerja mesin dengan mengurangi gesekan mesin dan penstabilan suhu. Efisien, mengoptimalkan efisiensi bahan bakar sebanyak 50% dengan proses pembakaran sempurna.

Jadi penasaran akan seperti apa Yamaha saat ini, teknologi yang sudah mendukung untuk irit dalam konsumsi bahan bakar ditambah bahan bakarnya sendiri sudah memilik angka oktan yang baik. Akan 2 x penghematan yang didapat.

 

(dan saya masih mengalami kesuliitan untuk melampirkan gambar ilustrasi, mohon bantuannya mas admin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun