Mohon tunggu...
kornelius agustinus
kornelius agustinus Mohon Tunggu... -

saya suka menulis dan membaca :D

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketika Tidak Menjadi Apa-apa, Postpowersyndrome...

10 Januari 2011   01:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu apa posisi anda sekarang? Orang yang sedang mengalami postpowersyndrome? Hayo bangkitlah. Jangan sedih jika jabatan itu tidak ada lagi padamu. Atau mungkin jabatan itu malah tidak datang padamu, justru datang pada orang lain. Nikmatilah apa yang dapat dikerjakan, kerjakanlah.

Hidup ini terlalu nista jika kita menyesali apa yang sudah lewat. Karena apa yang sudah lewat itu tidak dapat kembali lagi. Berpikirlah sekarang apa lagi yang dapat dikerjakan dan jangan pernah berhenti berkarya. Jangan pernah berhenti karena usia, jangan pernah berhenti karena tidak memegang jabatan lagi.

Berkaryalah dari apapun yang dapat dikerjakan. Orang lain dapat mengambil jabatan dan kedudukanmu. Namun orang lain tidak dapat mengambil imajinasi dan semangatmu. Berkaryalah, jangan pernah putus semangat.  Jika tidak di kantor, ya di rumah. Jadilah orang yang berguna buat orang sekitar, buat sesama. Sekecil apapun itu, itu pasti berharga.

--

Bagaimana buat anda yang tidak pernah memegang kekuasaan dan jabatan? Ini adalah pelajaran yang sangat berharga buat anda. Postpowersydrome itu enak diceritakan tapi tidak enak ketika mengalaminya. Ini karena di adat istiadat kita sudah menjadi  tradisi jika keluarga atau kerabat mendapat jabatan, kita akan menyanjung dan menghargainya seakan dia sudah menjadi “dewa”.

Namun ketika dia tidak memegang jabatan itu, sudah tahulah, sudah tidak ada lagi seromoni seperti ketika dia memegang jabatan itu lagi.

Maukah kita mengajari anak-anak kita, cucu-cucu kita. Mengajari mereka jabatan itu bukan apa-apa, jabatan menjadi camat atau bupati atau pak RT sekalipun nantinya.

Mengajari bahwa jabatan itu sementara. Ketika tidak menjadi jabatan lagi, bahwa bukan berarti harga diri mereka akan berkurang atau merosot lagi.

Ketika tidak menjadi ketua kelas atau presiden artinya menjadi tidak berarti apa-apa. Saya masih teringat sebuah kata mutiara dari seoarang presiden Amerika mengatakan demikian. “Tugas menjadi presiden sebenarnya sama mulianya dengan membersihkan kamar mandi.”

Apa posisi anda saat ini? Menjadi leader atau ketua di sebuah pelayan? Menjadi anggota? Menjadi Kepala Bagian? Menjadi Kepala Staf?

Mmmmm… apapun itu tetaplah menikmati pekerjaan itu dan lakukanlan dengan sepenuh hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun