Khotbah Inspirasi: Rahasia Merawat Hati, Part3: Tindakan!

Apa itu prosedurnya  (2 Taw. 20:14-17).  Jangan takut dan terkejut.  Bukan kamu yang berperang tapi Allah sendiri.   

 

• Ketiga, Yosafat menjalani setiap Proses dan terlihat Progresnya. 

Di setiap Proses harus ada Progres.  Yosafat tadinya takut, kemudian percaya.  Itu proses.  Yosafat tadinya protes, kemudian Berlutut dengan mukanya ke tanah, tanda Yosafat sungguh-sungguh berserah dan merendahkan diri di hadapan Allah. Itu progres (2 Taw. 20:18, 20).  

Dengan demikian, Yosafat tidak punya tempat untuk menghakimi Allah.  Seperti arti namanya, Yosafat: Allah yang menghakimi. 

Nilai menuntut komitmen yang kristiani.  Protes menyampaikan masukan dan harapan.  Proses menghasilkan perubahan yang progres.  Progres melihat adanya kemajuan yang berlanjut. 

Jadi, pertanyaannya adalah apa rahasia merawat tindakan?  Pertama, kita harus mempunyai nilai hidup.  Kedua, kita perlu protes untuk menyampaikan masukan dan harapan.  Ketiga, kita harus menjalani setiap proses yang terjadi.  Dan terakhir keempat, kita perlu mengapresiasi setiap progres dalam hidup ini.  

Dengan demikian, kita tidak mempunyai tempat untuk menghakimi perjalanan hidup orang lain.  Setiap tindakan orang pasti digiring oleh apa yang ia rasakan (alami), apa yang ia pikirkan (cara berpikirnya).  

Tugas kita adalah bukan menghakimi, tapi bagaimana menolongnya untuk mengenal kebenaran yang mengubahkan dan memerdekakannya dari perasaan dan pikiran hingga tindakan yang salah. 

Tuhan Yesus sebelum Ia diserahkan untuk disalibkan, Kitab Injil Matius mencatat bahwa Yesus mulai merasa sedih dan gentar. Bahkan Yesus dengan jujur berkata, "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.  Tinggallah di sini dan berjaga-jaga dengan Aku." 

Tindakan Yesus pun akhirnya memilih untuk berdoa, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."  

Doa Yesus pun, "Ya Bapa-Ku, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu." (Baca Matius 26:37-39, 42).