Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan Menuju Bogor!

6 Juni 2024   10:07 Diperbarui: 6 Juni 2024   10:13 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi beberapa penumpang naik bus Sinar Jaya melanjutkan perjalanan menuju Bogor. sumber gambar: (dokpri/obin)

Waktu yang ditunggu-tunggu untuk mengunjungi keluarga di Bogor akhirnya terealisasi. Rabu, 5 Juni 2024 kami berangkat dari Salatiga ke Bogor. 

Yeeaaacccchhh kita ke Opa Oma Bogor.  Ungkap keseruan Nael, anak kami. 

Kami menempuh perjalanan darat, dengan bus Sinar Jaya.  Melalui Aplikasi Red Bus, kami memesan tiket untuk 3 orang: saya, istri dan anak pertama kami. Sementara anak kedua, Shema masih di bawah 3 tahun jadi belum dibelikan tiket tersendiri.

Dari tempat kediaman, kami menggunakan alat transportasi Grab Car menuju Terminal Tingkir. Pembayaran dilakukan melalui GoPay.  Namun, sebelum masuk ke mobil, kami bersalaman dengan beberapa Mahasiswa STT Berea.  

Saat di pertengahan jalan, kami dihubungi oleh pihak agen bus untuk mengirimkan scan barcode tiket.  Mereka ingin menolong kami untuk langsung cek in.  Saya mengirimkan tiket melalui WA.

Saat tiba di Terminal Tingkir, kami menurunkan barang-barang.  Lalu, saya mengambil troli dan menaikkan barang-barang ke troli tersebut.

Untuk akses menuju ke ruang tunggu bus, disediakan dua jalur. Yaitu jalur tangga dan jalur lift. Kami memilih jalur lift karena membawa beberapa barang di troli.  Menurut saya, Terminal Tingkir adalah salah satu terminal terbaik yang saya pernah singgahin.  

Saat tiba di ruang tunggu, ternyata busnya sudah tiba lebih awal dari jadwal pukul 20.00 WIB. Jadi, tanpa istrahat lagi, kami langsung memasukkan barang-barang di bagasi.  Lagian, pihak agen sudah bantu kami untuk cek in. 

Hanya laptop dan Snack yang kami bawa ke dalam bus. Sopir dan kenek menyambut kami dengan sangat ramah.

Sesuai pemesanan di tiket, kami duduk di kursi nomor 9, 10 dan 11. Saya di kursi nomor 11. Sedangkan istri saya dan Nael di kursi 9 dan 10.

Petugas mencek seluruh penumpang.  Dan karena penumpang sudah lengkap sesuai pemesanan.  Bus Sinar Jaya diberangkatkan lebih awal.

Dari segi fasilitas, bus Sinar Jaya mempunyai AC, tempat charger, selimut dan makan malam satu kali. Tempat duduknya sangat nyaman.

Hal yang lebih seru di perjalanan kali ini. Kedua anak kami, Nael dan Shema sangat senang. Mereka sangat gembira, senyum, tertawa hingga bercerita dan berinteraksi dengan penumpang lain.

Sembari mereka bermain, istri saya menyuapi kedua anak kami secara bergantian. Mereka perlu makan dulu agar sehat, nyaman dan mereka tidak masuk angin. Demikian kata-kata istri saya.

Apalagi di dalam bus yang menggunakan AC, sangat perlu mereka makan dulu agar tidak masuk angin. Selain itu, agar mereka tidak rewel.

Setelah mereka makan, keduanya bermain. Karena kami duduk bersebelahan. Jadi, kadang Nael atau Shema ke pangkuan saya sembari berinteraksi dengan Mbah di samping saya.

Kadang pula, Nael atau Shema yang ke pangkuan Mamanya. Sembari berinteraksi dengan Mbah di belakangan kedua kursi mereka. Apalagi ketika Shema mau menyusui, ia pasti ke Mamanya, dengan sautan: Ma... nen...nen...nen!  

Hal yang sangat menyenangkan di dalam bus itu adalah kedua anak kami. Mereka berinteraksi alias bawel. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Biasanya anak-anak orang lain sudah tidur di bawah jam 9 malam.

Tidak demikian dengan kedua anak kami. Bahkan sampai jam 11 malam pun, keduanya belum istrahat. Mereka masih bermain dan berteriak-teriak layaknya suara anak-anak.

Di satu sisi mengganggu para penumpang lain yang sudah istrahat. Tetapi di satu sisi, mereka sedang mengekpresikan kebahagiaan mereka di dalam bus.

Awalnya, kedua Mbah di kursi belakang istri dan di  samping saya, sangat senang berinteraksi dengan anak-anak kami. Mereka sempat memuji, wahh ganteng banget.. mau ke mana? Sembari menunjukkan rasa gemes dan menyentuh pipi kedua anak kami.

Layaknya kepada cucu mereka, saat bertemu dengan kedua anak kami, sapaan mereka sangat menunjukkan rasa sayang dan kangen pada cucu mereka sendiri.

Misalnya, bapak di samping saya punya dua anak. Dari kedua anaknya, Allah karuniakan empat cucu. Dia sangat senang saat menceritakan hal ini sembari sekali-sekali melihat anak kami.  

Suasana berinteraksi sempat terhenti karena kami harus makan malam. Pihak Agen Bus Sinar Jaya menyediakan kami makan malam satu kali. 

Terdapat tiga menu pilihan. Yaitu soto ayam, nasi ayam dan pop mie. Saya memilih soto ayam sedangkan istri dan Nael memilih Pop Mie. Hanya Nael yang makan Pop Mie di tempat. Sedangkan istri tidak makan Pop di tempat makan.

Saat makan, saya meminta tolong kepada karyawan di tempat makan. Ia dengan ramah menolong dan foto kami saat makan. Kami ucapkan terima kasih selesai ia foto kami.

Saya pun abadikan beberapa moment sesudah makan atau sesaat sebelum berangkat di depan Bus. Seperti foto Shema yang sedang melihat bus dan lampunya yang kedap-kedip. Foto Shema juga yang memegang lampu-lampu itu.

Ilustrasi shema melihat lampu bus Sinar Jaya. sumber gambar: (dokpri/obin)
Ilustrasi shema melihat lampu bus Sinar Jaya. sumber gambar: (dokpri/obin)

Bahkan saya foto Nael dan Mamanya yang sedang duduk sembari menunggu bus berangkat. Penumpang yang lain pun ikut duduk. Sedangkan yang lain sembari berdiri, lihat hp dan ngerokok.

Shema, selesai ia melihat dan memegang bus, ia duduk di samping salah satu penumpang. Ia dengan sangat ramah dan tersenyum dengan penumpang wanita itu. Bahkan keduanya sempat bersautan hai..hai... kemudian bersalaman.

Tak lama kemudian, pihak agen Bus Sinar Jaya, infokan agar penumpang arah Bogor, kembali ke bus. Karena akan melanjutkan perjalanan.

Saat melanjutkan perjalanan, kedua anak kami kembali heboh. Mereka sangat riang dan berinteraksi baik kepada kami orang tuanya. Demikian juga kepada Mbah yang bersampingan dengan kami.

Namun karena sudah malam, kami pun harus menghargai beberapa penumpang yang sudah isttahat. Kami sudah antisipasi hal ini dengan membawakan beberapa buku cerita untuk mereka berdua.

Untuk Nael, dibawakan buku cerita tentang Si Katak yang Sombong. Juga buku cerita tentang Si Kancil dan Harimau. Sementara Shema dibawakan satu buku gambar kesukaannya.

Jadi, sebelum keduanya istrahat. Kami berinteraksi dengan mereka melalui buku bergambar dan buku cerita. Shema dengan Mamanya menebak-nebak gambar apa yang di buku itu.

Sedangkan Nael bersama saya, bercerita tentang Si Katak yang Sombong. Selain itu, kebiasaan Nael sebelum tidur, selalu minta saya bapaknya untuk cerita tentang masa waktu kecil saya.

Setelah keduanya berinteraksi dan bercerita dengan kami. Akhirnya, keduanya mulai ngantuk. Namun, sebelum istrahat, kami berdoa bersama. Sembari kami masing-masing memegang tangan kedua anak untuk berdoa.

Shema sambil menyusui, perlahan istrahat. Demikian juga dengan Nael, perlahan-lahan sembari menikmati ademnya AC dan dinamikam perjalanan, akhirnya tertidur juga. Disusul saya dan istri pun tertidur pules.

Ilustrasi nael dan shema bobo di pangkuan mamanya. sumber gambar: (dokpri/obin)
Ilustrasi nael dan shema bobo di pangkuan mamanya. sumber gambar: (dokpri/obin)
  • Nael dan Shema tidur di pangkuan Mamanya (foto di atas). Jadi, sungguh Mamanya hebat, penyayang dan kuat. Hingga mendekati Bogor. Istri saya mau pipis karena sudah kebelet.  Jadi saya harus gendong Shema dulu.

Akhirnya, di sekitar jam 6-an pagi, kami tiba di perhentian akhir bus di Baranang Siang. Kami lanjutkan perjalanan menuju rumah keluarga di Cipinang Gading. Lagi-lagi, kami menggunakan Grab Car dan mbayar melalui GoPay.

Puji Tuhan, kami tiba dengan selamat. Rasa bahagia saat sampai di rumah Papi Mami. Bersalaman dan memeluk mereka.  Papi dan Mami langsung menggendong Nael, Shema sembari mencium-cium mereka.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun