Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melalui GSJACC Bogor, Saya Bisa Kuliah S2!

25 Mei 2024   12:47 Diperbarui: 25 Mei 2024   12:53 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto bersama pdt Okkie, pdt Indry, Mama sesaat sebelum saya wisuda S2 2016. sumber gambar: (igkornelisruben)

Saya adalah orang yang paling banyak berhutang budi kepada orang lain.  Bagaimana tidak, sejak dalam kandungan Ibu hingga saat ini, banyak orang atau pihak terkait yang telah berkontribusi dalam hidup saya.  

Salah satunya adalah GSJA Calvary  Charismatic, Bogor  (GSJACC).  Melalui gereja ini, saya bisa kuliah S2 hingga selesai.  Sungguh pertolongan Tuhan nyata dalam hidup saya melalui gereja ini. 

Pertama kali mengenal GSJACC adalah pada awal Agustus 2010.   Dua bulan setelah saya wisuda S1 di STT Satyabhakti Malang (SATI). Saat itu saya sedang bersih-bersih di halaman kampus.

Tiba-tiba ada seseorang yang menelpon saya.  Menurutnya, ia mendapatkan nomor telpon saya dari pimpinan kampus saya. Ternyata beliau adalah Pdt. Okkie Elisa Laloh, Gembala Sidang GSJACC, Bogor. 

Melalui telpon seluler itu, beliau menawarkan saya agar bergabung bersama mereka untuk pelayanan Misi di Sumba.  Namun, harus ke Bogor dulu sebagai tahap awal proses pengenalan sebelum ke Sumba. 

Meskipun saat itu, saya dalam dilema memilih arah pelayanan.  Namun, saya akhirnya langsung mengiyakan. Sebab sejak awal masuk SATI, saya memang punya kerinduan untuk melayani di Sumba.  Bukan karena orang asli Sumba, tetapi hati yang rindu melayani di Sumba.

Akhirnya pada pertengahan Agustus 2010, saya berangkat ke Bogor dengan kendaraan bus. Biaya perjalanan bus ditangggung oleh pihak GSJACC.  Saya menikmati perjalanan dengan sukacita.

Ketika di Bogor, saya mulai mengenal visi misi GSJACC.  Juga mengenal Gembala Sidang, istrinya dan beberapa pastoral dan staf. Bahkan jemaat GSJACC.  

Saya merasakan bagaimana hati misi yang Tuhan taruh bagi Gembala Sidang untuk Sumba.  Khususnya di Sumba Timur (Londa Lima). Saya pun merasakan bagaimana kepedulian mulai dari staf pastoral hingga dari jemaat. 

Awalnya saya tinggal di gereja, kemudian pindah di kost.  Semua biaya juga ditanggung oleh pihak gereja.  Jarak dari kost ke gereja sangat dekat.  Jadi, bisa ditempuh dengan jalan kaki. 

Proses mengenal GSJACC berlangsung selama kurang dari dua bulan.  Saya sungguh memanfaatkan waktu-waktu ini untuk mempersiapkan diri saya menjadi bagian pelayanan misi GSJACC di Sumba. 

Pada akhir September 2010, akhirnya saya diutus ke Sumba Timur. Saya tidak langsung ke Sumba Timur.  Namun, saya masih berkunjung ke rumah keluarga saya dulu di Sumba Barat Daya selama bebehari. Persis 1 Oktober 2010, saya bergabung pelayanan misi di Londa Lima, Sumb Timur.

Tujuan utama pelayanan misi yang dipercayakan kepada saya adalah membantu pelayanan misi yang ada di sana.  Misalnya Panti Asuhan, yakni mendampingi anak-anak.  Kemudian menjadi pengajar (dosen) di Sekolah Misi Intensip Terpadu (SMIT).  Hingga melakukan mentoring ke perintisan-perintisan yang dibangun oleh GSJACC, Bogor.   

Bersama beberapa staf yang ada, kami mendapatkan persembahan kasih setiap bulan.  Tanpa ada potongan akomodasi.  Jadi, berkat yang kami terima setiap bulan adalah bersih.  Saya pribadi sangat mensyukuri hal ini.    

Saya menjadi staf pelayanan Misi di Sumba Timur selama tiga tahun (Oktober 2010 s/d Desember 2013). Pada pertengahan tahun 2013, ada kerinduan untuk melanjutkan studi S2.  Namun, terkendala dengan biaya.   

Salah satu alasan paling mendasar untuk lanjut studi adalah saya melihat satu persoalan di Sumba.  Mengundang tamu untuk jadi nara sumber dalam pelayanan kebanyakan dari luar Sumba.  Sementara hal ini tidak memungkinkan karena terkendala dengan biaya. Baik transportasi maupun akomodasi. 

Timbul kerinduan saya untuk mempersiapkan diri menjadi SDM Sumba. Saya mendoakan kerinduan agar bukan ambisi pribadi. Biarlah kehendak Tuhan yang jadi dan bukan kehendak saya.    

Ketika Pdt. Okkie berkunjung ke Sumba Timur pada bulan November 2013, saya membagikan kerinduan ini.  Beliau meresponi dengan bijak.  Katanya, saya perlu bicarakan dengan Departemen Misi di Bogor. 

Dalam hati kecil saya, jika Allah memakai GSJACC Bogor untuk mengkuliahkan saya di jenjang S2, maka saya akan mulai kuliah pada Januari 2014.  Namun, jika tidak, maka saya akan lanjut studi S2 pada Agustus 2014. 

Ketika alternatif kedua ini, saya belum punya biaya tabungan apa-apa.  Saya hanya benar-benar menyerahkan kerinduan ini kepada Tuhan.  Biarkan Tuhan yang bekerja. Bertolak dari pengalaman sebelumnya, saya telah banyak mengalami mujizat Tuhan. 

Kabar baik datang pada bulan Desember 2014.  Pdt. Okkie telpon saya dan mengatakan kalau GSJACC Bogor siap membiaya studi S2 saya.  Saya sudah bisa kuliah mulai Januari 2014.  Berita ini sungguh luar biasa.  Saya percaya ini adalah jawaban doa sekaligus pertolongan dari Tuhan melalui GSJACC. 

Puji Tuhan, selama tiga tahun lebih (Januari 2014 s/d September 2016), saya kuliah S2 di STT Satyabhakti, Malang.  Tempat yang sama di mana saya mendapatkan gelar S1 tiga tahun yang lalu.  Semua biaya perkuliahan dan akomodasi, ditanggung oleh pihak GSJACC Bogor. 

Ketika saya wisuda, pada September 2016, selain Mama saya: Yuliana Daido Yaka dan Kakak nomor dua saya Darius Dadi Bulu.  Juga hadir Pdt. Okkie dan istrinya Pdt. Indriyati Pardewi.  Sebagai simbol terima kasih, Mama saya menyelempangkan kedua kain motif Sumba Barat Daya kepada Pdt. Okkie dan istrinya.  

Mereka telah hadir memberikan doa dan dukungan moril kepada saya.  Saya sungguh merasakan kehangatan melalui kehadiran orang tua kandung, saudara kandung hingga orang tua rohani saya.

GSJACC Bogor telah berkontribusi dalam membiaya Pendidikan saya selama studi S2 di SATI, Malang.  Sungguh ini berkat pertolongan Tuhan yang luar biasa. 

Bagi pembaca artikel ini, kiranya kisah ini jadi kesaksian yang hidup bahwa kalau kita punya kerinduan, bagikan, ceritakan.  Pastikan motivasi kita murni dan tulus.  Biarkan Allah bekerja dengan cara-Nya menjawab doa kita tepat pada waktu-Nya.   

Satu perungan pribadi: di balik keberhasilan saya, pasti ada nama GSJACC Bogor yang tak terlupakan. Terima kasih GSJACC Bogor telah menolong saya bisa kuliah S2 Magister Theologi (M.Th.).  Tuhan Yesus membalas setiap kebaikan hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun