Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Karena Tiga Hal Ini, Orang Tua Senang Memberikan Nama Kepada Anak

18 Mei 2024   02:06 Diperbarui: 18 Mei 2024   02:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan sedang menggendong bayinya. sumber gambar: (unsplash.com/kellysikkema)

Salah satu harapan setiap orang tua adalah mempunyai keturunan (anak). Itu sebabnya, ketika sang suami tahu bahwa istrinya hamil, ia akan menjaga istrinya dengan sangat baik dalam proses kehamilan. Juga bersama istrinya mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kelahiran anak mereka.

Namun, kerapkali pasangan lupa memikirkan dengan serius satu hal ini: mempersiapkan nama anak mereka. Sebenarnya bukan hanya soal nama, karena berdasarkan pengalaman saya, paling tidak ada 3 pertimbangan sebelum kita memberikan nama kepada anak kita yang akan lahir.  Karena penuh pertimbangan, maka orang tua tidak boleh sembarang memberi nama.  Baik nama anak laki laki atau nama anak perempuan.

Setelah menikah dan ketika tahu bahwa istri saya hamil, selain mempersiapkan hal-hal lain, kami langsung memikirkan siapa nama anak kami. Kami telah siapkan dua nama, yaitu nama laki-laki, dan nama perempuan. Meskipun sudah mendapatkan hasil USG bahwa anak pertama kami laki-laki, tapi kami tetap siapkan juga nama anak perempuan. Mana tahu dalam kehendak Yang Mahakuasa, itu berubah.  

Nah, ketika kami sepakat nama yang akan kami berikan, ada tiga pertimbangannya yaitu (1) Cerita di balik nama itu, (2) makna atau karakteristik namanya dan (3) doa atau harapan kepada Allah terhadap anak itu di kemudian hari.

Nama putra pertama kami adalah Coronael Intiokkie Darmawan Mesang.

Karena anak pertama kami lahir di masa pandemi, jadi kami memberikan nama Coronael. Sebenarnya pemberian nama depan Corona bukan alasan utama karena ia lahir di masa Corona. Tetapi karena setelah saya mengerti makna kata corona itu sendiri.

Saat itu, saya sedang menyiapkan materi zoominar tentang "Seandainya Corona Berbicara." Saya temukan ternyata arti Corona adalah Mahkota (Inggris' crown). Itu sebabnya lambang virus Corona itu mahkota.  Lalu dalam tradisi Katolik, pernah ada Santa yang bernama Santa Corona yang dipercayai sebagai Santa Penyembuh atas segala penyakit.

Selain itu, memang ada kendaraan mereka Corona bahkan minuman Corona. Tapi itu tidak termasuk dalam pertimbangan nama anak kami.

Bertolak dari makna kata Corona ini, saya padukan dengan kata Nael, dari kata Ibrani Natanael. Artinya Allah yang memberikan atau Pemberian Allah. Jadi, Coronael artinya Mahkota Pemberian Allah. Atau Allah yang memberikan mahkota.

Lalu kata Intiokkie. Inti perpaduan nama saya Obin (akhiran -in) dan nama istri saya Tia (akhiran -ti). In juga diambil dari Oma Rohani yaitu Ps. Indri.  Sementara Okkie adalah nama Gembala Sidang GSJA CALVARY CHARISMATIC Bogor. Beliau adalah Orang Tua rohani saya dan Opa Oma Rohani dari istri saya.  Bersama istrinya, beliau adalah figur gembala berhati misi yang luar biasa untuk Sumba khususnya di Londa Lima, Sumba Timur.

Bagaimana dengan Darmawan dan Mesang. Kedua nama ini adalah marga kedua orang tua kami. Darmawan marga Papi istri saya, sedangkan Mesang adalah marga Bapak saya. Kebetulan marga istri saya Darmawan tidak dicantumkan di Akta. Hanya Valentia. Jadi, saya ingin menghidupkan kembali marga istri, yaitu Darmawan. Lagian kedua marga Opa-Kakek Nael punya makna yang bagus. Artinya baik hati dan suka memberi.

Selain itu, kami ingin mencetak sejarah bagi keturunan kami. Jika selama ini ketika orang tua punya anak, maka hanya marga bapaknya (atau kakeknya) yang dicantumkan. Tetapi kami tidak. Kedua marga orang tua (Opa-Kakek) dicantumkan. Agar kelak anak kami tahu dari mana mereka berasal.  

Kami rindu agar anak kami Nael dapat menghidupi namanya. Nael akan menyadari bahwa dia adalah mahkota pemberian Allah bagi kami. Tugas kami sebagai orang tua adalah mendidik dan membentuk gambar dirinya sehat dalam keteladanan sesuai dengan Firman Tuhan. Urusan mahkota (keberhasilan dan kemenangan) adalah dari Allah. Diberikan oleh Allah.

Kami berharap dia akan menjadi pribadi baik hati, penyayang dan berbelas kasihan, berhati misi.  Senang menolong atau berbagi kepada orang lain, apalagi buat Tuhan dan keluarga.

Jadi, setiap orang tua yang ingin memberikan nama kepada anaknya, diharapkan nama yang diberikan bukan sembarang nama tapi ada cerita menarik dan unik, ada makna yang terkandung di dalamnya dan ada doa serta harapan yang kita panjatkan kepada Allah untuk anak kita. Amin!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun