Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pelayanan Gereja terhadap Bimbingan Orang Tua Sebelum Penyerahan Anak

12 Mei 2024   13:50 Diperbarui: 12 Mei 2024   15:02 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi parenthing di gereja. sumber gambar: (freepik.com)

Dalam Jurnal bertajuk "Pandangan Orang Tua terhadap Pendidikan Anak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado," Greyne Veronica Sanjang mengatakan bahwa pendidikan yang pertama kali kita dapatkan adalah di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. 

Menurut Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, dalam website PAUDPEDIA, mencantumkan salah satu artikel berjudul, "Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Identitas Diri Anak."  Disebutkan terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perkembangan identitas diri anak, yaitu keluarga, teman sebaya, dan kondisi lingkungan.   

Saya sangat setuju ketiga hal ini, baik dari jurnal maupun dari PAUDPEDIA, terutama faktor yang pertama.  Apalagi dalam usia dini anak, orang tua atau keluarga sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan mereka.   Jika, kementrian Pendidikan saja memikirkan dengan serius tentang ketiga faktor ini, gereja pun harus ambil andil.  

Puji Tuhan, di tempat pelayanan saya sebelumnya, yakni GSJA Calvary Charismatic, tepatnya di Jl. Batu Tulis 71, Kecamatan Bogor Selatan, Jawa Barat.  Gereja melakukan bimbingan kepada para orang tua yang ingin melakukan Penyerahan Anak.  Kegiatan ini dilakukan secara berkala setahun dua kali. 

Penyerahan Anak merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan kebanyakan Gereja Pentakosta seperti GSJA (Gereja Sidang Jemaat Allah), GBI (Gereja Bethel Indinesia), GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia), dan denominasi Pentakosta lainnya.  Namun, sebelum dilakukan Penyerahan Anak, para orang tua akan mendapatkan bimbingan terlebih dahulu. Sebelum pandemi bahkan di masa pandemi, gereja melakukan bimbingan orang tua. 

Ilustrasi bimbingan orang tua di masa pandemi. sumber gambar: (dokpri/obin)
Ilustrasi bimbingan orang tua di masa pandemi. sumber gambar: (dokpri/obin)

Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi para orang tua yang mempunyai anak kecil agar sebelum mereka menyerahkan anak kepada Tuhan, mereka mengerti prinsip-prinsip mendidik anak sesuai Firman Tuhan.  Mereka akan dibekali tentang kebenaran Firman Tuhan.  Juga wawasan umum tentang dunia anak masa kini.  

Saya selaku ketua Departemen Pengajaran dan Pemuridan saat itu, sekaligus sebagai peserta juga, diberikan tanggungjawab untuk memberikan materi bimbingan kepada orang tua, selama tiga kali pertemuan, ditambah Ujian OpenBook satu kali. Kegiatan ini mendapat apreasi dari orang tua.  Seperti pengakuan salah satu pasangan orang tua (SF), mereka berpikir selama ini bimbingan orang tua hanya formalitas, tetapi setelah mereka mendapatkan bimbingan selama tiga kali itu, mereka belajar sesuatu yang baru dan sangat penting bagi mereka.       

Ada beberapa materi yang disampaikan selama proses bimbingan orang tua ini.  Pertama, Dasar Alkitab tentang Penyerahan Anak. Kami memberikan edukasi alkitabiah kepada para orang tua bahwa penyerahan anak merupakan tindakan yang benar.  Mengapa ini perlu?  Sebab tidak semua gereja Kristen melakukan ini, bahkan dalam sejarahnya, pernah terjadi pro dan kontra. 

Materi kedua adalah makna sebuah nama.  Setiap orang tua akan disadarkan bahwa nama yang diberikan kepada anak mengandung tiga makna yaitu karakteristik, cerita, dan doa atau harapan orang tua kepada anak.  Misalnya nama anak pertama kami Coronael. 

Selain karena ia lahir di masa pandemi, kami menyukai makna kata Corona yaitu Mahkota.  Dipadukan dengan kata Nael dari kata Ibrani Natanael yang berarti pemberian Allah atau Allah yang memberikan.  Jadi, Coronael artinya mahkota pemberian Allah.  Kami berharap, Nael akan mahkota dari Allah.  Tugas kami orang tua adalah mendidik dan membesarkan dia dengan gambar diri yang sehat melalui keteladan. 

Demikian juga dengan nama putra kedua kami, Shemael.  Dari kata Shema artinya mendengarkan dan El artinya Allah.  Setelah kami mempunyai putra pertama, kami berdoa kepada Allah agar ia memberikan anak kedua setelah dua tahun.  Kami berkomitmen untuk tidak KB dan juga tidak menggunakan alat kontrasepsi, murni berdasarkan kalender.  

Puji Tuhan, Allah mengabulkan doa kami.  Jika anak pertama, Nael lahir pada tanggal 16 Oktober 2020, maka anak kedua, Shema lahir pada tanggal 11 Oktober 2022.  Tidak persis 2 tahun sih, hanya beda 5 hari.    

Kemudian materi ketiga dan sangat penting adalah bagaimana para orang dapat membentuk gambar diri yang sehat pada anak.  Cara paling ampuh membentuk gambar diri yang sehat pada anak adalah melalui keteladanan.  Nilai Firman Tuhan yang kami terapkan hingga saat ini. 

Kami adalah saksi nyata progres pertumbuhan gambar diri pada kedua putra kami.  Itu belum selesai, prosesnya masih panjang.  Tapi, kami akan terus mengandalkan Tuhan dalam proses ini.   Kami bersyukur melalui proses bimbingan orang tua yang dilakukan oleh gereja, kami banyak belajar menjadi orang yang bisa memberikan keteladanan kepada anak-anak.  

Kami rindu, gereja akan terus membimbing lebih banyak lagi para orang tua, tidak hanya setelah orang tua mempunyai anak, tetapi ketika masih dalam kandungan atau sebelum menjadi pasangan suami istri, mereka sudah mendapatkan bimbingan melalui konseling pranikah.  Hal itu sangat bermanfaat.  Kami sudah merasakan manfaatnya.  Kami berharap Anda pun demikian.

Bagi orang tua yang tinggal di sekitar Kota Bogor dan ingin menyerahkan anaknya kepada Tuhan.  GSJA Calvary Charismatic adalah salah satu gereja yang tepat di mana Anda akan mendapatkan bimbingan orang tua.  Doa saya untuk setiap keluarga mendapatkan bimbingan yang baik. Amin.                

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun