Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Cara Allah Memperhatikan Kesendirian Manusia!

27 April 2024   16:32 Diperbarui: 27 April 2024   16:34 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aloneness. sumber gambar: (Unsplash.com)

Hallo Sahabat Kompasiana yang setia menunggu artikel saya.  Menjadi kontributor di kompasiana merupakan salah satu hal yang menyenangkan bagi saya hingga saat ini.  Meskipun tidak rutin menulis, karena kesibukan satu dan lain hal, tetapi saya berusaha meluangkan waktu untuk menulis.   

Bagi saya, menulis di Kompasiana merupakan salah satu wadah pelayanan yang bisa mengedukasi setiap insan pembaca.  Sebagaimana yang Kitab Suci katakan dalam, 2 Timotius 3:16, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."

Nah di artikel keenam saya yang berjudul, "Memikirkan ulang tentang Pacaran: Belum Nikah/Sedang Pacaran Wajib Tahu," saya memberikan dasar-dasar tentang membangun hubungan seperti Pacaran.  Juga, berisi tentang Allah yang melihat kesendirian sebagai sesuatu yang tidak baik.  Lengkapnya bisa klik link ini:  

 https://www.kompasiana.com/kornelisrubenbobo09248/66262a1dc57afb45006f8612/memikirkan-ulang-tentang-pacaran-belum-nikah-sedang-pacaran-wajib-tahu?utm_source=Whatsapp&utm_medium=Refferal&utm_campaign=Sharing_Mobile

Artikel ketujuh ini merupakan lanjutan dari artikel keenam.  Satu pertanyaan mendasar: bagaimana cara Allah memperhatikan kesendirian manusia?   Ini jawabannya: Allah memberikan Penolong yang sepadan!  Hal ini disebutkan dalam Kejadian 2:18b, "Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Frase, "Aku akan menjadikan."  Kata "Aku" merujuk kepada Allah.  Sedangkan Frase "akan menjadikan,"  kata Ibrani asah yang berarti do, make, bring.  Kata asah melibatkan proses dan ketaatan.  Mengapa perlu proses dan ketaatan dan pilihan?  Ini soal kualitas, bukan asal-asalan, alias tidak cukup dengan pandangan pertama langsung ajak nikah.  

Pemaknaan ini menjadi penting bahwa waktu di mana Allah memberikan penolong, atau untuk mendapatkan penolong yang terbaik dari Allah itu membutuhkan proses dan ketundukan kepada kehendak Allah di atas setiap pilihan kita.  Proses ini bagi manusia ini menjadi kesempatan untuk saling mengenal identitas, karakteristik, doa, harapan dari sesamanya.  Orang yang sabar menantikan penolong sepadan yang berkualitas dari Tuhan akan mendapatkan kebaikan (kebahagiaan, berkat). 

Kata "Penolong" di sini memakai kata Ibrani EZER artinya Helper (Penolong), other side (seorang yang di samping), mate (pasangan, rekan kerja, seseorang yang dekat di jantung).  Pengertian ini kerapkali diartikan sebagai sahabat.  Alkitab menyebut Allah itu sendiri adalah Penolong.  Misalnya dalam Mazmur 33:20; 70:6; 115:9.    Bahkan dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus adalah Penolong (Yoh. 14:16).  

Ayat-ayat di atas menjadi salah satu dasar bahwa kalau pun seseorang akhirnya memilih tidak berkeluarga, ditinggal suami atau istri karena satu dan lain hal, maka Allah sendiri, Roh Kudus sendiri adalah Penolong dalam hidupnya.  Selain itu, sesamanya dapat menjadi Penolong bagi hidupnya bahkan binatang dan burung pun dapat menjadi penolong dalam kesendiriannya. 

Dalam Perjanjian Lama pemakaian bentuk 'zer (penolong, pertolongan) hampir selalu mengacu kepada campur tangan Allah atau pertolongan Allah untuk menyelamatkan mereka yang ada dalam bahaya maut.  Mereka ini berseru-seru memohon pertolongan Tuhan karena merasa berada dalam situasi gawat dan mendesak sementara mereka sendiri tidak mampu mengatasinya (bdk. Hos. 13:9; Mzm. 20:33; 89:20; 121:1-2). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun