Jadi, ketika seorang laki-laki bekerja dan mengelola dengan sungguh-sungguh, maka sesunguhnya ia sedang beribadah, menyembah dan melayani Allah, Sang Penciptanya. Â Itu berarti, ibadah itu bukan kegiatan keagamaan, tetapi gaya hidup yang berfungsi dengan benar. Â
Kemudian, kata "memelihara" memakai kata Ibrani shamar artinya mengembangkan, melestarikan, menghormati, memuliakan, mendapatkan imbalan. Artinya, ketika seorang laki-laki mengembangkan dan melestarikan apa yang ia kerjakan dengan sungguh-sungguh, sebenarnya ia sedang menghormati Allah, Sang Pencipta. Â Dan laki-laki yang demikian, sangat patut mendapatkan imbalan (berkat, rezeki) dari Allah. Â
Bagaimana dengan laki-laki yang hanya mengharapkan imbalan banyak, kenaikan gaji dan pangkat, tetapi kinerjanya tidak becus, kerja asal-alasan. Â Kalau ada bos atau pengawas baru terlihat sungguh-sungguh! Â Apakah mereka layak mendapatkan imbalan dan penghormatan dari Allah dan penghargaan dari pimpinannya? Â Â
Kedua, Protector. Â Pelindung, adalah fungsi kedua seorang laki-laki. Â Dia akan mengayomi dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi keluarga dan orang lain. Â Pernahkah kita mendengar seorang wanita yang sedang pacaran bahkan sudah menikah, ketika ditanya mengapa anda mau dengannya? Â Ya, karena nyaman aja! Sampai sekarang dia tidak pernah berlaku kasar kepada saya!Â
Nah, rasa nyaman itu sangat diperlukan. Â Anda sebagai seorang wanita tentu tidak mau diperlakukan kasar bukan? Â Tidak mau disakiti bukan? Â Kalau tidak mau, mengapa Anda bertahan dengan laki-laki seperti itu? Â Pikirkan dengan matang, sebelum Anda akan menikahinya! Â
Dan Anda sebagai laki-laki yang suka kasar dengan perempuan, stop! bertobat! Â Kalau selama pacaran saja, Anda sudah terbiasa kasar kepada pasanganmu, bagaimana nanti setelah menikah? Â
Alkitab mengajarkkan, dalam Kolose 3:19, "Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia." Â Bahkan dalam Efesus 5:25, "kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya."Â
Orang tua pernah berpesan kepada saya, Obin kalau kamu sudah nikah nanti, kamu tidak boleh memukul istrimu.  Jaga, lindungi dan sayangi dia! Pesan orang tua ini, saya pun ungkapkan di depan Pendeta (Gembala Sidang, Pdt. Okkie Elisa Laloh), Kedua Pihak Orang Tua (Untung Darmawan, Hernawati Sianturi, Yuliana Daido Yaka, Darius Dadi Bulu), Keluarga serta Jemaat yang hadir ketika kami (saya dan istri saya Valentia), diteguhkan pernikahannya pada hari Sabtu, 6 Juli 2019 di GSJA Calvary Charismatic, Bogor. Â
Perasaan emosional memenuhi hati saya hingga menangis ketika mengucapkan ulang pesan orang tua tersebut. Â Apalagi, sang Ayah tidak menyaksikan pernikahan kami, sebab beliau sudah meninggal pada tanggal 4 Juni 2009. Â Puji Tuhan, sampai sekarang, saya tidak pernah memukul secara fisik ataupun bertindak kasar terhadap istri saya. Â Tapi, jujur kadang ia tersakiti karena perkataan saya yang tajam, namun ia sangat mengerti kalau saya sangat menyayanginya. Â Kalau ngak percaya, tanya aja. Â Hehehee. Â Â
Mari, saya mengajak diri saya sendiri dan setiap laki-laki! Â Mari sama-sama kita belajar untuk mengasihi istri kita. Â Melindungi saudari perempuan kita bahkan setiap wanita yang kita jumpai. Â Bertindaklah dengan kasih kepada mereka! Â
Demikian juga, setiap wanita, terutama yang masih bujang, pikirkan dengan baik sebelum Anda menikahi seorang laki-laki. Â Bagi para istri, diskusikan dengan suamimu, bagaimana mengelola setiap perbedaan atas dasar Firman, agar bukan konflik, tetapi berkat. Amin! Â Â