Kesuksesan adalah hal yang selalu diidam idamkan semua orang. Apakah ada orang yang mau gagal?. Tentu saja tidak. Setiap orang pasti akan berusaha mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Gambaran kesuksesan bagi setiap orang juga bisa berbeda. Ada kesuksesan dari segi pekerjaan, kepemilikan uang dan investasi yang banyak, kepemilikan gelar dan pangkat, serta masih banyak lagi yang lainnya.Â
Kesuksesan dalam dunia pendidikan tentu saja sangat erat kaitannya dengan proses belajar mengajar dari awal perencanaan sampai dengan diperolehnya hasil belajar siswa. Tercapainya tujuan pendidikan menjadi tolak ukur kesuksesan tersebut.Â
Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) adalah:
- Mengembangkan kemampuan peserta didik
- Membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat
- Mencerdaskan kehidupan bangsa
- Memastikan akses pendidikan yang merata
- Meningkatkan mutu pendidikan
- Â Mengelola pendidikan secara efisien dan terarahÂ
UU Sisdiknas juga mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi peserta didik secara holistik.Â
Usaha sadar dan terencana seperti yang diamanatkan dalam UU Sisdiknas tentus saja akan bisa terlaksana dengan melibatkan berbagai pihak yakni sekolah, guru, murid, orang tua, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat umum. Dan pada akhirnya kolaborasi yang baik antara berbagai pihak tersebut dapat menghantarkan murid mencapai kesuksesan dalam belajar.Â
Berikut adalah berbagai program kegiatan yang bisa diterapkan di sekolah untuk menunjang kesuksesan siswa dalam belajar:
1. Kolaborasi antara guru, murid dan orang tua.Â
Hubungan yang harmonis dan berkualitas antara guru bisa terwujud melalui aktifitas saling berbagi praktik baik. Melalu komunitas belajar dan interaksi keseharian, para guru bisa bercerita, berdiskusi, merencanakan dan melakaksanakan praktik baik yang dapat berdampak dalam meningkatkan hasil belajar siswa.Â
Kolaborasi antara siswa dan guru bisa diasah melalui metode pembelajaran kolaboratif (collaborative Learning) yakni metode pembelajaran yang melibatkan kerja sama dan kolaborasi antara siswa dalam memecahkan masalah, menyelesaikan tugas, atau mengembangkan pemahaman konsep. Dalam pendekatan ini, siswa bekerja secara tim atau kelompok, saling mendukung, berbagi pengetahuan, dan belajar bersama. Guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing, sementara siswa memiliki peran yang aktif dan saling bertanggung jawab dalam proses pembelajaran.Â
Pembelajaran kolaborasi juga mendorong siswa untuk berfikir kritis. Seperti yang dikutip dalam wikipedia.org, according to Gokhale (1995), individuals are able to achieve higher levels of learning and retain more information when they work in a group rather than individually, this applies to both the facilitators of knowledge, the instructors, and the receivers of knowledge, the students.
Kerja sama berkualitas antara guru dan orang tua siswa dapat dilakukan dengan berbagai hal misalnya: membangun komunikasi yang baik melalu pertemuan rutin sekolah ataupun grup grup di sosial media, melibatkan orang tua di kegiatan sekolah, pengawan belajar si rumah, kegiatan parenting, projek bersama,serta melibatkan orang tua dalam kebijakan sekolah.Â
2. Kolaborasi antara sekolah dengan dunia usaha.Â
Kolaborasi antara sekolah dan dunia usaha memiliki peran penting dalam menciptakan sinergi yang mendukung pengembangan kompetensi siswa sesuai kebutuhan dunia kerja.Â
Kolaborasi ini dapat berjalan efektif jika ada komunikasi yang baik antara kedua pihak, serta dukungan pemerintah dalam memfasilitasi kemitraan tersebut. Selain itu, keterlibatan aktif siswa dan guru dalam proses kolaborasi ini juga sangat penting untuk menciptakan manfaat yang maksimal.
Beberapa bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan meliputi:Â
- Â Program Magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL)
- Penyelarasan Kurikulum dengan Kebutuhan Industri
- Kunjungan Industri
- Pengadaan Pelatihan dan Sertifikasi
- Beasiswa dan Dukungan Finansial
- Kolaborasi dalam Proyek Nyata
3. Kolaborasi antara sekolah dan pemerintah
Kolaborasi antara sekolah dan pemerintah sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Bentuk kolaborasi ini dapat diwujudkan melalui berbagai program dan kebijakan, antaraPeningkat
- Peningkatan Infrastruktur Sekolah
Pemerintah menyediakan dana untuk pembangunan dan perbaikan fasilitas sekolah, seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas olahraga.
Mendukung akses teknologi, seperti komputer dan internet, untuk mendukung pembelajaran digital.
- Pengembangan dan Penyelarasan Kurikulum
Pemerintah bekerja sama dengan sekolah untuk menyusun kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.
Menyediakan pedoman kurikulum yang berbasis kompetensi dan pendidikan karakter.
- Pelatihan dan Pengembangan Guru
Menyelenggarakan pelatihan, lokakarya, atau seminar untuk meningkatkan kompetensi profesional guru.
Memberikan sertifikasi dan penghargaan bagi guru yang berprestasi.
- Program Bantuan Pendidikan
Pemerintah menyediakan program bantuan, seperti BOS (Bantuan Operasional Sekolah) atau KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk mendukung operasional sekolah dan meringankan biaya pendidikan bagi siswa kurang mampu.
- Peningkatan Kesejahteraan Guru dan Tenaga Kependidikan
Memberikan gaji dan tunjangan yang layak bagi guru dan tenaga pendidik.
Menjamin kesejahteraan melalui program asuransi atau pensiun.
- Â Pendidikan Gratis dan Wajib Belajar
Pemerintah mendukung sekolah dalam mewujudkan pendidikan gratis dan wajib belajar 12 tahun.
Mendorong sekolah untuk memaksimalkan pelayanan pendidikan bagi semua kalangan masyarakat.
- Monitoring dan Evaluasi Pendidikan
Pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap mutu pendidikan di sekolah.
Memberikan umpan balik untuk perbaikan manajemen sekolah.
- Program Kemitraan dan Pemberdayaan Komunitas Sekolah
Mengadakan program seperti Sekolah Adiwiyata atau Sekolah Penggerak yang melibatkan komunitas sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan.
Mendukung sekolah sebagai pusat kegiatan masyarakat melalui pendidikan informal dan nonformal.
Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis dan dikembangkan menggunakan AI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H