Mahasiswa Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kosambibatu Kec. Cilebar Kab. Karawang membantu pelaku UMKM setempat untuk mengembangkan usahanya menuju pasar digital dengan melakukan proses pembuatan E-Commerce dan Sosial media Pribadi untuk proses pemasarannya.
Kegiatan KKN pada tahun 2022 ini merupakan edisi KKN yang ke-5 yang diselanggarakan oleh Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang dengan mengusung tema "Inovasi dan Digitalisasi UMKM Menuju Masyarakat Mandiri". Tema ini sesuai dengan anjuran pemerintah daerah Kabupaten Karawang di tahun 2022 ini, yaitu fokus pada pengembangan daerah dan kota dari sektor pembinaan UMKM untuk bidang perkembangan ekonomi daerah. Kegiatan KKN ini dilaksanakan oleh 14 mahasiswa dari beberapa Program Studi dengan dosen pembimbing lapangan apt. Eko Sri Wahyuningsih S.Si.,M.Farm.
Tema yang diusung pada kegiatan KKN tahun ini merupakan wadah dan titik pijakan yang sangat baik untuk perkembangan era digitaliasasi nasional, terutama untuk pelaku UMKM dalam memasarkan produknya dengan lebih mudah dan efesien.
Pelaksanaan kegiatan KKN ini sudah dimulai sejak tanggal 1 Juli 2022, dimana program kerja utama yang diusung oleh mahasiswa KKN adalah membantu perkembangan perekoniam Desa lewat pembinaan UMKM menuju UMKM digital. Pembinaan ini juga merupakan ajang pembelajaran bagi mahasiswa KKN untuk bisa mengembangkan kreativitas terkait bagaimana mengelola dan memberikan sesuatu yang terbaik untuk perkembangan UMKM setempat.
Dalam pelaksanaan kegiatan program kerja yang telah direncankan, mahasiswa KKN melakukan pembinaan pada 2 UMKM yang terdapat di Desa Kosambibatu, yaitu UMKM keripik tempe dan UMKM keripik Singkong. Pada UMKM keripik tempe, merupakan UMKM rumahan dengan produksi utama yaitu keripik tempe yang dipasarkan oleh agen, dengan proses pemasaran yang masih konvensional atau dijual diwarung-warung.Â
Kendala utama yang dialami oleh pelaku UMKM keripik tempe adalah sulitnya mendapat bahan yang kadang jarang bisa didapatkan setiap hari, selain itu juga proses pembuatan tempe nya yang masih dibuat sendiri sehingga memakan waktu banyak. Untuk UMKM keripik Singkong produk utama yang dijual adalah keripik singkong dan ada tambahan produk lain seperti keripik sukun dan keripik pisang. Kendala utama yang dialami oleh pelaku UMKM keripik singkong adalah alat produksi yang masih manual dan proses penjualan yang masih konvensiona serta belum mempunyai surat perizinan yang lengkap
Berdasarkan permasalahan yang ada pada kedua UMKM tersebut. Maka dari itu Mahasiswa KKN membantu mendesain ulang kemasan dengan ditambahkan logo, menambahkan alamat pada google maps untuk mempermudah pencarian lokasi, membuat surat perizinan (NIB), dan membuatkan E-Commerce dan sosial media pribadi untuk pasar digital.Â
Selain program kerja pengembangan UMKM tersebut, Mahasiswa KKN Desa Kosambibatu juga mengadakan program sosialisasi terkait potensi desa yang tersembunyi yang sudah dilakukan pada agenda program kerja di minggu ke-2. Sosialisasi ini tujuannya adalah mengemukakan potensi desa yang belum terekspost oleh masyarakat.Â
Dimana pada sosialisasi pengembangan potensi Desa tersebut adalah mengemukakan proses pemanfaatan pohon kelapa untuk dijadikan minyak VCO untuk menjadi produk yang berguna demi memajukan perekonomian Desa. Kegiatan sosialisasi tersebut di dampingi oleh ibu apt. Eko Sri Wahyuningsih S.Si.,M.Farm yang juga memberikan sharing kepada masyarakat terkait manfaat dan hebatnya VCO.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H