Palembang, Penrem 044/Gapo
Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Suko Basuki diwakili Dandim 0401/MUBA Letnan Kolonel Inf Arif Hidayat selaku Dansatgas percepatan masa tanam periode April-September 2015 memimpin langsung gerakan serentak Gropyokan hama tikus di 11 Kecamatan di wilayah Kabupaten Banyuasin, didampingi oleh Dirjen Pasca Panen Kementerian Pertanian, Kadis Pertanian Provinsis Sumsel, Kadis Pertanian Kabupaten Banyuasin, para Danramil, para Babinsa dan para anggota TNI yang tergabung dalam satgas percepatan tanam padi serta para kelompok tani yang ada di 11 Kecamatan Banyuasin, dilaksanakan pada Minggu 17/5/2015.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari apel gelar pasukan 200 orang anggota TNI AD Kodam II/Sriwijaya guna mendukung upaya khusus dalam rangka percepatan tanam padi periode April-September 2015 di wilayah Kabupaten Banyuasin yang telah dilaksanakan pada sabtu 16/5/2015 oleh Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Suko Basuki.
Dandim 0401/MUBA disamping memimpin langsung gropyokan hama tikus juga memberikan pengarahan kepada para petani untuk menanam padi maksimal sampai akhir bulan Mei 2015 karena lahan persawahan di Kabupaten Banyuasin sebagian besar merupakan lahan yang sangat dipengaruhi oleh pasang surut air sungai yang diperkirakan air sungai pasang akan membawa air laut terjadi pada bulan Agustus 2015, ssehingga diharapkan akhir bulan Mei ini para petani sudah selesai menanam mengingat masa tumbuh padi sampai panen berkisar 100 hari. Disamping itu merubah cara menanam padi yang selama ini petani di Kabupaten Banyuasin hanya tanam dan panen sekali dalam setahun maka tahun ini diharapkan dapat tanam dan panen 2 kali dalam setahun. Untuk itulah para Danramil, Babinsa dan anggota TNI AD yang tergabung dalam satgas ditempatkan di tiap desa 2 orang TNI AD dengan tugas memberikan motivasi dan semangat kepada para petani untuk dapat tanam 2 kali sampai 3 kali dalam setahun. Pada hari ini dilaksanakan gropyokan hama tikus secara serentak di 11 Kecamatan di Kabupaten Banyuasin dengan hasil hama tikus banyak yang mati dan sarang tikus juga banyak didapat dan diberi racun tikus agar tikus tidak ada lagi.
Pemerintah pusat dan Daerah telah memberikan bantuan bibit, pupuk, racun tikus, alat mesin pertanian (traktor) diberikan kepada para gabungan kelompok tani agar petani dapat lebih semangat dan giat menanam padi minimal 2 kali dalam setahun, dimana hasil panen padi akan meningkatkan kesejahteraan para petani sendiri dan hasil panen dapat menjadikan swasembada pangan bagi bangsa Indonesia.
Selanjutnya Dirjen Pasca Panen Kementerian Pertanian Republik Indonesia juga memberikan motivasi kepada para petani yang ditemuinya di desa Enggal Rejo dan desa Air Solok Batu Kecamatan Air Saleh serta Desa Tirta Jaya Kecamatan Muara Padang, dalam penyampaiannya kepada para petani meminta agar petani dapat menanam padi segera samapi dengan akhir Mei 2015 mengingat adanya pasang surut air laut yang akan terjadi biasanya pada pertengahan bulanAgustus, apa yang menjadi persoalan para petani segera disampaikan ke saya mumpung kita semua ada disini karena kita juga akan mendatangai langsung ke persawahan untuk melihat langsung kegiatan percepatan tanam dan mendengarkan permasalahan para petani. Bantuan bibit, pupuk sudah diterima, sebagian alat traktor tangan sudah diterima juga tinggal para petani yang menanam padi didampingi para penyuluh lapangan, para Babinsa dan anggota satgas. Diharapkan masa tanam bulan Mei selesai ditanam semua. Untuk bantuan mesin traktor panen yang sudah ada agar dimanfaatkan secara bersama dan bergantian sambil menunggu bantuan mesin berikutnya datang, segala macam persoalan dilapangan agar segera dilaporkan kepada petugas penyuluh lapangan, para Babinsa ataupun kepada anggota satgas, contoh para penyuluh lapangan ibu-ibu ini yang usianya sudah hampir memasuki masa pensiun tetapi masih semangat memberikan penyuluhan kepada para petani agar mau menanam padi setahun dua kali.
Peninjauan dilakukan dengan menggunakan perahu speedboat menyusuri sungai musi, sungai-sungai di wilayah Banyuasin sampai ke pelosok-pelosok dengan kendala adanya pasang surut air sungai sehingga peninjauan harus memperhitungkan waktu air pasang surut. Namun hal demikian menjadi tantangan untuk dapat melihat langsung para petani di pelosok-pelosok Kabupaten Banyuasin.
Kegiatan ini akan berlanjut untuk dapat bertemu dan melihat langsung para petani, setiap saat para petani dapat melaporkan permasalahan-permasalahan tentang pertanian kepada para aparat TNI, dimana mereka bertempat tinggal di rumah penduduk di desa tersebut dalam rangka mengawal, mendampingi dan memberikan motivasi kepada para petani untuk terus menanam padi.
Beberapa lahan persawahan yang belum diolah oleh petani diharapkan akhir Mei 2015 sudah selesai ditanam, terdapat juga lahan yang ditanam Kedelai yang juga merupakan program pemerintah dalam swasembada pangan khususnya padi, jagung dan kedelai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H