Mohon tunggu...
KOREM 044
KOREM 044 Mohon Tunggu... Tentara - KOREM 044

BERSAMA RAKYAT TNI KUAT

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

DANREM 044/Gapo Menghadiri Pencanangan Gerakan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2015

4 Maret 2015   00:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:12 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungai Baung, Penrem 044/Gapo

Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Suko Basuki menghadiri pencanangan gerakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Gahkarhulah) tahun 2015 yang diselenggarakan di Sungai Baung Desa Bukti Batu Kecamatan Air Sugihan Kab. Ogan Komering ilir pada hari Selasa tanggal 3/3/2015.

Gubernur Sumsel Ir. Alex Noerdin selaku Irup menyampaikan bahwa dalam dua tahun ke depan wilayah ini akan berkembang menjadi kawasan industri Pulp dan kertas yang terbesar di dunia yang berada pada areal 5 ribu ha, dengan investasi awal sebesar 25 trilyun rupiah. Serapan tenaga kerja dapat mencapai 2 juta ton per tahun, dengan bahan baku Pulp 6 sampai 8 ribu ton perhari. Terdapat hasil sampingan berupa bahan kapur sekitar 200 ton, yang dapat dimanfaatkan untuk kesuburan lahan menurunkan asam tanah dan penjernihan air. Ini suatu berkah yang harus diraih oleh masyarakat dan berbagai pihak, yang dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM anak dan cucu, terutama untuk masyarakat di wilayah ini.

Terkait kebakaran hutan yang terus menerus terjadi di wilayah ini, kita semua tidak boleh hanya pasrah tanpa daya upaya untuk mengatasinya. Kebakaran pada musim kemarau, yang terbesar thun 1996 hingga 2000. Hutan di Sumatera Selatan mengalami laju deforestasi dan degradasi hutan yang sangat tinggi menjadi semak belukar.

Kabupaten OKI pada tahun 2014 menjadi Kabupaten yang terbesar mengalami kebakaran di Sumatera Selatan yang menimbulkan efek negatif asap sampai di negara tetangga. Akibat adanya asap di negara tetangga tersebut, sudah ada Perjanjian Lintas Asap antar negara, sehingga Indonesia, khususnya Provinsi Sumatera Selatan, harus menargetkan Bebas Asap (Zero Burning).

Pemerintah provinsi Sumatera Selatan beserta Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir sangat apresiasi atas inisiatif perusahaan swasta yang bekerjasama dengan masyarakat, LSM, TNI, Polri dan Perguruan Tinggi yang telah memulai untuk mengatasi secara dini kebakaran hutan dan lahan melalui Pencanangan Gerakan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (GahKarHutLah) dan pengelolaan Landskap Ekoregion secara terpadu.

Selanjutnya langkah-langkah yang harus ditindak-lanjuti yakni Membangun kapasitas dan pemberdayaan masyarakat; Masyarakat diupayakan dapat mengoptimalkan potensi dan usahanya yang ada, termasuk peningkatan produktivitas pada dan tanaman pangan lainnya, dan menciptakan lapangan usaha baru sehingga penghasilannya lebih baik, untuk tidak mencari lagi kayu di hutan yang makin sulit dan dapat menimbulkan masalah hukum. Menyiapkan peralatan pemantauan atau deteksi dini titik api; Perusahaan harus memiliki peralatan canggih untuk Info KMS setiap hari, yang selama ini dilakukan oleh Badan Pelaksana REDD+, walaupun BP REDD+ telah dibubarkan, jangan sampai terjadi stagnanasi informasi dalam proses peralihan ke Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Perusahaan harus memiliki peralatan dan SDM; untuk pengendalian kebakaran seperti SPO yang telah ditetapkan oleh pemerintah, memiliki Pos Pantau dan Pos Pengendalian Kebakaran secara Terpadu kerjasama perusahaan, masyarakat, LSM, Polri dan TNI. Mengelola tata air mikro secara terpadu; bersinergi dengan antara perusahaan dan masyarakat. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala yang dilakukan oleh pihak independen. Siap menerima hukuman apabila lalai melaksanakan tugasnya sehingga menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.

Sumatera Selatan mendapat kepercayaan dari Badan PBB khusus lingkungan hidup the International Union Conservation o Nature (IUCN) serta Pemerintah Federal Jerman dan Norwegia untuk berpartisipasi pada High Level Roundtable the Bonn Challenge dengan fokus Implementating Restoratioon Partnerships tanggal 20 dan 21 Maret di Bon Jerman. Provinsi Sumatera Selatan akan menyampaikan topik tentang: “Kemitraan Pengelolaan Landskap REDD+”, demikian tuntasnya.

Kegiatan dilanjutkan penanaman pohon dan peninjauan lokasi, acara ini dihadiri oleh Gubernur Sumsel Ir. H. Alex Noerdin, Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Toto. S Moerasad SIP, MM, Waka Polda Sumsel, Dandim 0402/OKI, Kapolres OKI, Wakil Bupati OKI H.M Rifai, SE, Jakarta Corparate Strategic Comite Swar Mas Group Edy Makhmud, Corparate Communication and Publik Relation App Suhendra Wirianata, Top Management PT. OKI Pulp and Paper Mr. Lin Shung Keng. Dirut PT. Bumi Andalas Permai Zulhan Andrean, Dirut PT. SBA Wood Industries Efendy, Dirut Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian Ir. Hudi Haryono. MS, para FKPD Kab. OKI dan masyarakat setempat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun