Chief Operation Officer Kompasiana, Pepih Nugraha, membuktikan kehandalannya bermain catur. Pepih Nugraha tak terkalahkan dalam pertandingan catur cepat melawan Kompasianer, yang diadakan di booth KOPROL pada hari kedua Kompasianival 2015,. Dalam pertandingan tersebut, pemegang bidak putih dan bidak hitam diberikan waktu masing-masing selama 5 menit.Â
Pertandingan catur cepat dimulai pukul 11.30 WIB, saat kondisi cuaca panas terik di luar booth. Namun, suasana di arena pertandingan berlangsung hangat.
Kompasianer senior Sutiono Gunadi menjadi penantang pertama Pepih Nugraha. Sutiono Gunadi memainkan bidak caturnya secara agresif. Pepih Nugraha meladeni dengan langkah bidak yang akurat. Permainan berlangsung seru, karena kedua pemain mulai saling memakan bidak catur ketika waktu pertandingan memasuki menit ketiga.
Pepih Nugraha akhirnya mampu mengendalikan permainan ketika waktu pertandingan memasuki menit kedelapan. Sutiono Gunadi akhirnya kehabisan waktu lima menit yang dimilikinya, sedangkan Pepih Nugraha baru memainkan waktu main selama 2 menit 57 detik.
Salah satu tokoh dari komunitas Planet Kenthir, Amal menjadi penantang kedua Pepih. Bermain agresif dalam pertandingan, Amal akhirnya kalah skak mat ketika Pepih baru bermain memakai waktu 1 menit 19 detik. Kompasianer yang juga seorang aktivis LSM, Syaiful Harahap, menjadi penantang ketiga catur cepat lawan Pepih Nugraha. Dalam duel ketiga ini, Pepih lagi-lagi menang skak mat sesudah melangkah selama 3 menit 37 detik.
Kompasianer wanita Indria Salim menjadi penantang Pepih berikutnya. Ibu yang satu ini ternyata cukup piawai memainkan bidak catur. Hanya saja Indria sering lalai memencet tombol waktu sehabis melangkahkan bidak. Pada akhirnya Indria kehabisan waktu bertanding, sedangkan Pepih baru melangkah main 3 menit 37 detik.Â
Arif yang jadi penantang kelima, tak kuasa menghadapi permainan taktis Pepih. Baru 2 menit 55 detik memainkan bidak, Pepih sudah memberikan skak mat kepada Arif. Kompasianer wanita asal Ambon, Hasiati Kimia menjadi penantang berikutnya. Hasiati akhirnya kewalahan dalam pertandingan, dan pada akhirnya Hasiati kalah skak mat saat Pepih baru melangkah selama 2 menit 41 detik.
(Hasiati berpikir keras saat menghadapi Pepih)
(sportifitas berjabat tangan setelah pertandingan berakhir)
Pertandingan catur cepat akhirnya harus berhenti walau masih tersisa satu penantang lagi, karena Pepih Nugraha harus segera ke lokasi panggung utama untuk mendampingi Menteri Rizal Ramli. Setelah melihat hasil enam pertandingan catur tadi, pak Sutiono menjadi penantang terbaik pertama yang agak lumayan bisa meladeni permainan Pepih Nugraha.
Pada malam harinya, Pepih Nugraha mendapatkan tantangan bertanding melawan pecatur Grand Master wanita Medina Warda Aulia di panggung utama Kompasianival 2015, dengan format pertandingan Medina memainkan bidak tanpa melihat papan catur (blind chess). Pepih mampu memberikan perlawanan seimbang kepada GM Medina. Pertandingan akhirnya tak sampai selesai, karen ada kegiatan lainnya yang akan diadakan di panggung utama. Karena itu bakal seru,  jika kelak diadakan tanding ulang Pepih Nugraha lawan GM Medina Aulia.Â
* Terima Kasih kepada kang Pepih Nugraha, mau menyediakan waktu tampil dalam kegiatan KOPROL.
* Terima Kasih kepada Harian BOLA, sponsor hadiah lomba catur cepat.
* Galeri foto pertandingan catur cepat di Kompasianival 2015, bisa anda lihat selengkapnya di Fanpage Facebook Komunitas KOPROLÂ https://www.facebook.com/KOPROLCommunity/
(ym)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H