Menikmati "Mata Najwa" epidose "Sang Pendobrak" memberikan pencerahan yang luar biasa. Mata Najwa yang biasa terkesan "nakal" dengan pertanyaan-pertanyaan yang menusuk, kali ini seolah hampir tanpa "propokatif " yang memerahkan telinga tamunya, tetapi lebih menyajikan sisi edukatif bagi kaum muda dengan gagasan-gagasan yang disampaikan oleh tamu di "mata najwa". Bung Anas ketua umum Partai Demokrat, Anies Baswedan tokoh intelektual civil society dan Sandiaga S. Uno pengusaha muda adalah tiga tokoh muda yang menjadi tamu "Sang Pendobrak" di "Mata Najwa".
Profil Sang Pendobrak
Gagasan Pemimpin Muda
"Anak muda berbicara masa depan, orang tua berbicara masa lalu"
Pertanyaan-pertanyaan Najwa Shihab yang menjadi tuan rumah "Mata Najwa" yang khas, menusuk dan bernas terhadap tamunya yang kali ini menampilkan sosok-sosok tokoh muda yang digadang-gadang sebagai pemimpin masa depan sekelas Bung Anas, Mas Anis dan Sandiaga S. Uno. Mereka merepresentasikan pada tiga "rahim" kelahiran kepemimpinan nasional yaitu tokoh parpol atau politisi, intelektual atau akademisi dan pengusaha. Najwa Shihab menggali gagasan-gagasan tamunya dalam mengekspektasi tiga tokoh ini sebagai pemimpin masa depan semisal presiden 2014. Sedikit cuplikan gagasan-gagasan mereka:
Apa Kata Anas ?
- Bagi kaum muda, ketika sudah memilih sesuatu maka bertanggung jawab penuh terhadap pilihannya itu dengan tekun, dengan serius, dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
- Masa muda bisa dimengerti sebagai energi baru, untuk membangun warna dan dinamika baru, dan bahwa masa depan akan lebih mudah dibangun bersama kalau ada peremajaan kepemimpinan.
Apa Kata Anies ?
- Bukan hal baru tokoh muda diakui oleh dunia internasional, para pendiri republik ini eksistensi mereka diakui bukan saja di Indonesia tapi mereka dianggap sebagai pemikir dan pejuang asia. kita sebut seperti Soekarno , Hatta, Syahrir, Natsir.
- Indonesia sekarang memasuki era baru, saya bukan saja warga Jakarta, saya juga warga Indonesia dan saya juga warga dunia. Sehingga apa yang mau kita raih, apa yang kita pikirkan bukan saja menyangkut wilayah domestik tapi wilayah internasional.
- Muda itu karena usia, dengan kemudaanya ia membawa gagasan baru. Bila pemimpin muda hanya menonjolkan kemudaanya maka tak berarti. Orang muda menjadi menarik itu ketika membawa ide baru, gagasan baru, inspirasi baru dan membawa perubahan yang sifatnya positif.
- IP yang tinggi untuk panggilan pekerjaan tetapi leadership membawa pada masa depan.
- Yang muda harus berpikir outside the box.
Apa kata Sandi ?
- Bagaimana merubah mindset daripada kaum muda apabila keluar dari sekolah itu bukan menyiapkan resume tapi menyiapkan bisnis plan dan menciptakan lapangan kerja bukan mencari lapangan kerja.
Ayat-Ayat Mata Najwa
- Ayat pertama : Kita butuh politisi pemimpin yang mau dan mampu bukan yang tergantung restu.
- Ayat kedua : Kita perlu intelektual pemimpin yang punya hati nurani bukan hanya sederet gelar dari luar negeri.
- Ayat ketiga : Kita ingin ekonom pemimpin yang peduli dengan kondisi pasar tradisional bukan cuma pemerhati pasar saham saja.
- Ayat keempat : Kita tidak mau pemimpin transaksional yang ahli jual beli kekuasaan tetapi yang transformatif alias paham masalah-masalah kerakyatan.
- Ayat kelima : Kita tak sudi pemimpin yang berdasi, berjas, masuk keluar hotel mewah tapi yang rajin menyapa rakyat sembari menyingsingkan kedua lengan kemeja.
- Ayat keenam : Kita menunggu sang pendobrak yang bukan dengan gagah mendobrak meja atau pintu tapi yang benar-benar berani mendobrak korupsi.
- Ayat ketujuh : Kita mendambakan "penggembala sapi" yang bekerja sejak pagi sampai siang dan menutup pintu kandang.
- Ayat kedelapan : Kita merindukan kedatangan pemimpin bukan pemimpi.
Tulisan di serbasejarah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI