Mohon tunggu...
Kopi santri
Kopi santri Mohon Tunggu... Lainnya - Berpeci pecinta kopi

Membaca atas nama Tuhan, Menulis untuk keabadian, Bergerak atas dasar kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Puasa Sebagai Media Taqwa

2 April 2023   21:20 Diperbarui: 2 April 2023   21:49 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan dari manusia menyangka ber-shiyam  30 hari di bulan Ramadlan itu merupakan keberhasilan dan capaian akhir dari perjuangan. Padahal kita baru pada tahap kelas-kelas bersekolah sebelum benar-benar berjuang dalam kehidupan. Bagi yang penulis pahami puasa ramadhan merupakan input untuk bekal sebelum berjuang. Sedangkan Output-nya adalah ketika kita sudah pandai dan ikhlas ber-shoum: yakni mempuasai, menahan diri, membatasi dan mengendalikan sangat banyak hal dalam praktik kehidupan nyata dan medannya justru bukan satu bulan, melainkan sepanjang usia manusia.

 Ada salah satu riwayat Nabi Saw. menyebutkan bahwa bulan ramadhan merupakan bulan pelatihan. Jika saya pinjam kalimat yang disampaikan oleh Kiyai saya, "asauma romadhon madrasah" puasa ramadhan merupakan latihan untuk mempersiapkan diri dalam bertempur melawan hawanafsu. Adapun  tujuan dari puasa sebagai latihan ini adalah terjadinya perubahan, transformasi prilaku dari yang belum berakhlak menjadi berakhlak yang belum berbuat baik menjadi baik, yang mana perubahan tingkah laku itu dipraktikkan pada sebelas bulan setelah bulan Ramadlan. Perubahan tingkah laku sebagai hasil dari latihan puasa itu dirumuskan dan dipadatkan dalam satu kata "tattaqun" (kalian bertakwa) yang merupakan bentuk fi'il mudhori yang dimasuki dhomir wau jama'ah dari asal kata itaqo-yattaqi. Kita ketahui bersama bahwa fi'il mudhori merupakan suatu pekerjaan atau perbuatan yang sedang berlangsung maupaun akan berlangsung, artinya secara pemaknaan kegiatan tattaqun ini dinamis dan masif melibatkan berbagai aspek, pelakunya disebut muttaqun, sedangkan mereka yang berhasil pada posisi taqwa disebut muttaqin. 

Waallahualam bishoab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun