Mohon tunggu...
Kopi santri
Kopi santri Mohon Tunggu... Lainnya - Berpeci pecinta kopi

Membaca atas nama Tuhan, Menulis untuk keabadian, Bergerak atas dasar kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Pandemi terhadap Ekonomi hingga Terjadinya Inflasi

5 Maret 2022   17:40 Diperbarui: 5 Maret 2022   17:53 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Faktor Cuaca, kondisi cuaca yang tidak konsisten membuat hasil panen yang dihasilkan pun tidak selalu baik, bahkan tidak jarang petani harus mengalami gagal panen.

2. Kemungkinan adanya permainan illegal oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab, seperti pemasok barang, pedangan dan lain sebagainya. Dengan cara sengaja menumpuk barang.

3. Terjadinya kenaikan biaya transportasi proses pengangkutan bahan pangan pokok yag memicu pertambahan biaya terhadap proses pemerolehan barang.

Faktor-faktor penyebab terjadinya kenaikan harga pangan pokok tersebut memang disinyalir berasal dari faktor alami dan juga perbuatan oknum yang ingin mencari keuntungan didalamnya. Peristiwa kenaikan harga bahan pokok ini sebetulnya dapat dikendalikan dengan stabilisasi harga serta melakukan pengawasan dan kontrol lapangan terhadap saluran distribusi barang, dilanjungankan dengan operasi pasar atau proses sidak ke lapangan.

Fenomena ini dapat dikatakan sebagai salah satu fenomena inflasi, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2022  inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,65 persen dengan IHK sebesar 107,17 dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 106,29.

Kesulitan yang dialami oleh masyarakat akan semakin mencekat, perosoalan pandemi yang belum mereda ditambah lagi, banyak dari mereka yang harus kehilangan lapangan pekerja , dan minimnya sumber daya manusia yang berkualitas akan membuat kondisi perekonomian masyarakat Indonesia belum kunjung membaik. 

Permasalahan semakin rumit dikarenakan konflik geopolitik yang memanas antara Rusia dan Ukraina, yang menyebabkan invasi besar-besaran sehinga, berdampak pada harga pangan pokok di berbagai daerah khususnya Indonesia.

Solusi terbaik pada kasus perekonomian yang kian meradang akibat lonjakan yang fantasis, dan sulit diterima oleh masyaraka, yaitu dengan melakukan evaluasi akibat inflasi, serta memaksimalkan hasil bahan pangan yang berasal dari dalam negeri. Serta meminimalisir penyebab inflasi , dengan menekan harga bahan pokok yang melambung menjadi kembali ke harga normal.

Pemerintah Indonesia dan beberapa negara di dunia juga berharap kondisi konflik antara Rusia dan Ukraina segera menemukan titik perdamaian, kondisi pandemi yang melanda juga segera terselesaikan, agar perekonomian kembali normal dengan harga yang tidak memberatkan masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun