You grieve, and I begin to feel lighter.
You keep me away with your arm,
But the keeping away is pulling me in.
Sebagian orang yang mencapai tingkatan ini telah melampaui diri secara utuh dalam artian manusia paripurna. Tidak ada lagi ego ataupun diri, semuanya melebur, yang ada hanyalah kemanunggalan dengan Tuhan. Inilah kondisi di mana seseorang dikatakn "mati sebelum mati", sebab ia sudah melalui dan merasakan kematian dan kehidupan sejati karena mangunggal (menyatu dengan Tuhan). Dalam hal ini, Rumi menggambarkan Tuhan secara gamblang dalam puisinya sebagai yang melarutkan keterpisahan kita ke dalam kesatuan atau kemanunggalan.
"Pelarut Gula, melarutkan diriku,
Jika kini waktunya
Lakukanlah lembut dengan sentuhan tangan, ataupun pandangan.
Setiap pagi aku menuggu fajar, ketika ia muncul sebelumnya.
Atau lakukan segera bagaikan hukuman mati. Bagaimana lagiaku dapat menyiapkan diri untuk sebuah kematian?
Kau bernapas tanpa raga bagaikan hembusan.
Kau meratap, dan aku mulai merasa ringan.