Ia tak bisa diubah, Ia hanya kenangan yang perlu kau lihat.
Tak perlu kau lupakan masa lalu.
Berlarilah bersamaku dengan mengingat masa lalu untuk mengejar masa depan.
Perlahan, genggaman tanganku bersama sang masa lalu semakin melemah. Matanya terlihat sayu, mengingat kenyataan bahwa aku akan melepaskan dirinya di belakangku, aku akan meninggalkannya. Perlahan, air matanya mulai mengalir.
” Kau tak akan aku lupakan, masa lalu. Apa yang kau ajarkan selama ini akan membantuku mengejar masa depan. Marilah kita berlari bersama, masa lalu, dan masa kini. Kita bersama – sama mengejar masa depan. “
Perlahan, senyumnya yang semula mulai hilang dari raut wajahnya, kini kembali lagi menghiasi wajahnya. Dengan bahagia, ia rela berlari bersama masa kini, dan diriku, saling menjalin jari – jari , mengisi kekosongan satu sama lain, menyatukan kekuatan, untuk berlari mengejar sang masa depan, yang tak akan pernah berhenti berlari, selalu menatap ke depan, dan tak pernah menatapku.
Kini, aku berlari bersama masa lalu, masa kini. Bersama – sama, menuju cahaya itu …
ditulis juga di: lobbyasrama.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H