Siapa yang nggak tau “Post-it” note atau Sticky Note? Dari anak sekolahan, orang kantoran, sampe ibu rumah tangga pasti kenal benda yang satu ini. Post-it ini sebenernya umurnya udah lebih dari 40 tahun, dan pertama yang buat adalah seorang ahli kimia yang bekerja di 3M di Amerika Serikat, tapi baru mulai banyak dikenal orang di sekitar tahun 90-an. Tujuan diciptakannya Post-it ini awalnya memang sebagai alat kantoran, tapi akhirnya banyak yang bikin karya seni dari lembaran kertas kecil ini, dan sampe ada pamerannya segala. Orang pertama yang bikin pameran seni dari Post-it ini adalah Paolo Antonelli, seorang kurator arsitektur dan desain, di tahun 2004. Pameran itu dikasih judul “Humble Masterpieces”. Paolo memang jagonya ngebuat karya-karya seni dari benda yang dia lihat sehari-hari, seperti contong es krim, penyumbat telinga, dan Post-it notes itu tadi. Dan salah satu seniman pertama yang bikin seni instalasi dari Post-it adalah Rebecca Murtaugh, seorang pematung dan pelukis dari Brooklyn. Dia menutupi seluruh kamar tidurnya pake Post-it seharga $1,000.
Di tahun 2000 pada perayaan ulang tahun Post-it ke-20, beberapa artis merayakannya dengan membuat karya seni dari Post-it. Salah satunya adalah (almarhum)
R.B. Kitaj, seorang pelukis Amerika berdarah Yahudi yang tinggal di London. Karyanya terjual seharga £640 ketika dilelang di internet. Dan menurut Guiness World Records, itu karya seni dari Post-it yang terjual dengan harga paling tinggi sepanjang sejarah. Dia melukis dengan pastel dan arang di atas kertas-kertas kecil itu dan dikasih judul
“After Rembrandt”.
Seniman Post-it lainnya yang patut dicatat dalam sejarah adalah
Ardan Özmenoglu dari Turki, yang terpilih untuk membuat pameran tunggal di
Bertrand Delacroix Gallery di Manhattan. Pamerannya diberi judul
“E Pluribus Unum”dan dibuka pada tanggal 15 November 2012. Terus kenapa harus pake Post-it? Karena:
“It’s about money, it’s about romance, it’s about life.” – Ardan Ozmenoglu
Bukan cuma seniman-seniman “serius” yang tertarik untuk make Post-it sebagai bahan untuk membuat karya seninya. Seniman-seniman jalanan dan seniman-seniman iseng juga banyak yang berkreasi pake Post-it. Seperti misalnya seni kolaborasi yag dibuat sama
Illegal Art ini dari New York. Mereka nempelin Post-it kosong di sebuah tembok di jalanan, dan siapa pun bisa nulis to-do list mereka di atas kertas-kertas itu.
Terus,
Virtual Console juga pernah ngebuat “lukisan” dari Post-it yang inspirasinya berasal dari Nintendo. Itu lho, video games jaman dulu…
Selain Post-it, banyak alat tulis lain yang bisa dijadiin karya seni. Seperti karya seni yang berjudul
“Pencil Vania” karya
Jason Mecier ini. Karya sekeren ini dibuat cuma dengan satu tangan aja dan memerlukan waktu 5 tahun (1997-2002) plus 185.252 pinsil warna.
Selain pensil,
paperclip juga bisa dibuat karya seni.
Chandelier ini dibuat dari 4.000 buah paperclip oleh
Gary Ponzo. Berapa lama buatnya? Cukup 6 minggu aja.
Dan barang yang sesepele karet gelang pun bisa dibuat jadi karya seni. Sepasang patung ini dibuat dari karet gelang di tahun 2002. Yang buat adalah
Agnieszka Kalinowska dari
Polandia, tanpa lem atau perekat lainnya. Patung setinggi 32 feet ini dipamerkan di
Ujazdowski Castle’s Center for Contemporary Art di Warsawa.
Jadi, siapa bilang orang kantoran nggak bisa kreatif, dan orang kreatif nggak mungkin jadi orang kantoran?
Shortlink: (click to copy)
Related posts:
- Karya Seni Yang Terinspirasi Karya Sastra
- Seni dari Sampah Elektronik
- Karya Seni Yang Tak Terlihat
- Seni dari Sampah
- Patung Kertas dari Beijing
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya