Nggak cuma film dan buku yang bisa mengubah dunia. Beberapa lukisan juga ada yang kemudian membuat perubahan besar, terutama dalam dunia seni. Berikut adalah beberapa lukisan potret diri yang mengubah seni:
“Portrait of Wally” karya Egon Schiele
Ini adalah wajah dari istri simpanan Schiele dan lukisan ini disebut sebagai “wajah yang memuat ribuan masalah hukum”. Setelah hilang selama Perang Dunia II, lukisan nggak juga dapat ditemukan sampai tahun 1997 ketika lukisan ini tiba-tiba terlihat di sebuah museum di Amerika, sehingga membuat murka Pemerintah Austria yang merasa berhak memilikinya. Selama 13 tahun, lukisan ini “hadir” dalam persidangan, yang memberikan pengaruh besar dalam masalah hukum di dunia sejak saat itu.
“Portrait of Gustave Geffroy” karya Paul Cezanne
Dilukis oleh Cezanne itu konon rasanya seperti lari dalam sebuah pertandingan marathon. Sang seniman biasanya mempelajari subjek-subjek lukisannya secara intens dan kadang dia juga meminta modelnya untuk melakukan pose lebih dari 100 kali.
Lukisan ini dibuat selama 3 bulan, dan kemudian menjadi inspirasi para seniman yang menganut aliran kubisme beberapa tahun kemudian.
“Portrait of Madame X” karya John Singer Sargent
Siapa bilang untuk tampil sensual dalam sebuah lukisan, sang model harus telanjang? Justru ketika para pelukis senang melukis model telanjang, lukisan ini menggemparkan dunia. Sang Madame X, Virgine Gautreau, ironisnya malah kehilangan reputasinya seketika itu juga dan statusnya sebagai bunganya kota Paris. Lukisan ini dianggap sebagai salah satu lukisan terbaik yang pernah dibuat.
Karya-karya Mary Cassatt
Mary dibesarkan di Pittsburg, tapi lukisan-lukisannya memberi kesan seperti dibuat langsung di kota Paris. Mary adalah salah satu perempuan yang sukses menjadi pelukis potret dan menjadikan profesi itu sebagai pekerjaan tetap. Banyak yang mengakui bahwa karya Mary nggak kalah hebatnya dari karya pelukis laki-laki, bahkan lebih hebat.
“The Blue Boy” karya Thomas Gainsborough
Lukisan ini dibuat oleh Joshua Reynold pada Abad 18, di saat kebanyakan lukisan potret hanya diwarnai dengan warna coklat dan abu-abu. Tentu saja lukisan ini jadi terlihat berbeda dan mencengangkan dibanding lukisan-lukisan sejenis pada jamannya.
“Whistler’s Mother” karya James McNeill Whistler
Dilukis di tahun 1871, lukisan ini disebut sebagai “Mona Lisa era Victoria”. Whistler sendiri sebenarnya nggak menganggap lukisan ini sebagai lukisan potret. Sejak itu, lukisan ini menjadi icon yang melambangkan seorang ibu.
“Pope Innocent X” oleh Diego Velazquez
Lukisan yang dibuat pada Abad 17 ini dianggap sebagai lukisan potret terbaik sepanjang masa, karena dibuat sangat realistis. Sangat mirip dengan aslinya. Velazquez berhasil membuat tokoh yang paling berkuasa ini nampak sangat manusiawi.
Semua potret diri karya Van Gogh
Di tahun-tahun terakhir hidupnya,
Van Gogh membuat 30 selfie, yang mereka setiap teknik yang digunakan oleh sang maestro, dan menunjukkan bagaimana seorang Van Gogh memandang dirinya dirinya sendir. Lukisan potret dirinya yang terakhir yang dibuat pada tahun 1889 terjual dengan harga $71 juta.
“Adele Bloch-Bauer” karya Gustav Klimt
Terjual dengan harga $135 juta pada tahun 2006, lukisan ini adalah lukisan termahal yang pernah dijual. Lukisan inilah yang menjadi salah satu dasar pergerakan Art Nouveau, sebuah gaya yang mempengaruhi arsitektur, seni patung, dan seni lukis modern. Sumber gambar: mentalfloss.com
Shortlink: (click to copy)
Related posts:
- Lukisan Hilang Pelukis Ternama yang Ditemukan
- Lukisan-Lukisan “Mistis” pt.2
- Karya-Karya Seni Yang Tak Terselesaikan
- Ketika Teknologi Mengungkap Misteri Seni
- Ketika Lukisan Menjadi Puisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya