Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Nature

Carpe Diem: Fraseologi Trengginas Langit Biru

17 Oktober 2021   22:45 Diperbarui: 17 Oktober 2021   23:03 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, saya rasa frase konsol itu adalah fraseologi kebijakan personal. 

Itu setara dengan pendahulunya, "carpe diem". Sebuah ungkapan dari penyair Horace (65 SM-8 SM), sering sekali direfleksikan dari bahasa Latin sebagai 'rebut hari'. 

Ungkapan lengkapnya fraseologi carpe diem itu adalah "quam minimum credula postero" yang berarti 'petik hari ini percaya sesedikit mungkin di masa depan'.

Kemudian dioprek menjadi "Gather ye rosebuds while ye may" yang mewakili makna trengginasnya sebuah asa positif dan praktis yang dipopulerkan oleh Lord Byron. 

Ketrengginasan asa positif dan praktis itu ada dalam karyanya tahun 1817, hingga kekuatan maknanya mampu menyatukan Inggris Raya.

Lalu apa maksudnya ini semua?

Saya mengharap refleksi fraseologi di atas terutama untuk diri saya sendiri dan juga bisa jadi baik untuk orang lain agar selalu berpikir positif dan gerak nyata.

Ya, jika itu dihubungkan dengan duka jejak karbon personal yang telah diukur oleh meteran karbon itu, saya harus terus berpikiran positif dan tetap semangat bergerak nyata walau kecil-kecilan.

Seperti tentang asa bungkus daun pisang, tentang pikiran positif logo daur ulang botol plastik, tentang jalan kaki, bersepeda atau ber-power bank dan bersenter sel surya itu.

Itu semua adalah usaha kecil nan sederhana yang berprinsip carpe diem untuk mengimbangi paparan jejak karbon di bidang sport tourism seperti pendakian gunung ini.  

Kecil dan sederhana, namun nyata dan aktif siap dukung net zero emissions di area sport tourism.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun