Tafsir al Azhar milik HAMKA juga hanya berkutat masalah nafsu lawwamah dan muthmainnah untuk membahasas "optikal" ketuhanan ini. Tafsir al Mishbah milik Quraish Shihab yang sebenarnya bisa digadang-gadang karena mengandung unsur "mishbah" (tabung minyak), sebagaimana isi ayat pada lafaz "misbahu" juga kurang memberikan penafsiran yang maksimal.
Tafsir Jalalain juga sibuk ngurusin "tenses" fi'il mudhori (bentuk sedang akan datang) yang membidik lafadz "yuuqodu" dengan maksud agar "minyak zaitun" sebagai "fuel"/bahan bakar tidak habis atau terus menerus (fi'il mudhori). Beberapa tafsir mutaakhirin lainnya malah ada yang membidik "zujajah" dengan arti lampu semprong.
Gramatikal
1. Lafaz "Allah" (arti: Allah) adalah proper noun/kata benda nama diri/isim 'alam.
2. Lafaz "nurus" (arti: cahaya) adalah isim tanpa tanwin, isim dengan lam ma'arif atau kata sandang tertentu pada lafadz "al" /definite article. Dalam ilmu tajwid biasa disebut sebagai idghom syamsiyah.
3. Lafaz "as samawat" (arti: langit) adalah isim jenis mu' annats/female/perempuan (mu'annatz), isim dengan lam ma'arif atau kata sandang tertentu pada lafadz "al" /definite article. Dalam ilmu tajwid biasa disebut sebagai idghom syamsiyah.
4. Lafaz "wal ardi" (arti: dan bumi) adalah gabungan wawu athof (konjungsi/conjuction/kata hubung) dengan isim ma'arif kata benda tertentu dengan ditandai dengan lam ta'rif (definite article/kata sandang tertentu). Dalam ilmu tajwid disebut dengan idhar qomariyah (terbaca jelas).
5. Lafaz "matsalu" (arti: perumpamaan) adalah fi'il madhi (bentuk lampau).
6. Lafaz "nurihi" (arti: cahayaNya), isim abstrak tanpa tanwin, kata ganti ke tiga tunggal.
7. Lafaz "kamiskatin" (arti: seperti lobang), isim perempuan (mu'annats) tunggal.
8. Lafaz "fiihaa" (arti: didalamnya), harfun jar konjungsi.
9. Lafaz "misbahun" (arti: pelita) adalah isim jenis laki (mudzakar) tunggal yang berakhiran tanwin.
10. Lafaz "al misbahun" (arti: pelita-pelita itu) Â adalah isim dengan menggunakan, isim ma'arif kata benda tertentu dengan ditandai dengan lam ta'rif (definite article/kata sandang tertentu). Dalam ilmu tajwid disebut dengan idhar qomariyah (terbaca jelas).
11. Lafaz " zujajatin " (arti: kaca) adalah kata benda tunggal majrur.
12. Lafaz "kannaha" (arti: seakan-akan) adalah kata benda abstrak.
13. Lafaz "kawkaban" (arti: bintang) adalah isim tunggal laki (mudzakar).
14. Lafaz "durriyun" (arti: sangat berkilau) adalah isim abstrak tunggal laki (mudzakar).
15. Lafaz "yuqodu" (arti: dinyalakan) adalah bentuk fi'il mudhori (bentuk sedang akan).
16. Lafadz "min" (arti: dari) adalah harfun jar penghubung.
17. Lafaz  "syajarotin" (arti: pohon) adalah isim perempuan tunggal majrur.
18. Lafaz  "mubarokatin" (arti: yang ingin keberkatan), adalah isim tunggal perempuan (mu'annatz).
19. Lafaz "zaitunatin" (arti: pohon zaitun.
20. Lafaz "laa" (arti: tidak) adalah harfun jar negasi.
21. Lafaz "syarqiyatun" (arti: sebelah timur) adalah kata benda (isim) abstrak perempuan (mu'annatz) tunggal.
22. Lafaz "walaa" (arti: dan tidak) adalah harfun jar dan negasi.
23. Lafaz "gharbiyatin" (arti: di sebelah barat) adalah isim perempuan (mu'annatz) tunggal.
24. Lafaz "zaituha" (arti: zaitunnya) adalah isim berakhiran tanwin.
25. Lafaz "yudziu" (arti: diterangi) adalah fi'il mudhori (bentuk sedang akan) pasif.
26. Lafaz "walau" (arti: walaupun) adalah harfun jar.
27. Lafaz " lam" (arti: tidak) adalah harfun jar negasi.
28. Lafaz "tamsashu" (arti: menimpahkan) adalah fi'il mudhori (bentuk sedang akan) dengan kata ganti orang ketiga tunggal.
29. Lafaz "naarun " (arti: api) adalah isim jenis laki (mudzakar) tunggal.
30. Lafaz "'ala nurin" (arti: cahaya) adalah isim abstrak.
31. Lafaz " yahdi" (arti: menjadi petunjuk) adalah fi'il mudhori (bentuk sedang akan).
32. Lafaz "Allah" (arti: Allah) adalah isim 'alam (proper noun/nama diri).
34. Lafaz " al amtsala" (arti: perumpamaan) adalah isim tanpa akhiran tanwin, isim dengan lam ma'arif atau kata sandang tertentu pada lafadz "al" definite article. Dalam ilmu tajwid biasa disebut sebagai idghom syamsiyah.
35. Lafaz "linnasi" (arti: bagi manusia) adalah isim jamak tanpa akhiran tanwin.
36. Lafaz "walloohu" (arti: dan allooh) adalah gabungan antara harfun jar dwnan proper noun (nama diri).
37. Lafaz "bikulli" (arti: dengan masing-masing) adalah isim absrak tanpa akhiran tanwin.
38. Lafaz "sya'in" (arti: masing-masing) isim abstrak laki (mudzakar) tunggal.
39. Lafaz "'alimuun" (arti: sangat mengetahui)adalah isim jenis laki (mudzakar).
Tafsir
1. Untuk konsumsi kepuasan religius maka kebanyakan mufassirin membidik literal. Sehingga yang didapatkan terbatas pada kesadaran religus atau kepuasan spiritual. Namun, kurang mendapatkan informasi intelektual seperti pada beberapa kata kunci semisal diafragma (misykat), "walau lam tamsashu naarun" (spektrum cahaya) dan "zujajah" (lempeng optik) serta "mishbah" (tangki bahan bakar).
2. Cahaya Allah sulit divisualkan.
3. Kita hanya bisa mevisualkan dengan mengikut alur ciptaan-Nya yang terdekat.
Referensi:
PP. Alhasyim, Irab Al-Qur'an
Corpus Qur'an, Quranic Grammar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H