Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Memanjakan Al-Nazhafah Jelang Lebaran

19 Mei 2020   05:24 Diperbarui: 19 Mei 2020   05:34 2726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tengoklah kebersihan lingkungan (Dok. Pribadi)

Kebersihan (al-nazhafah) erat hubungannya dengan thahara atau bersuci bagi para pelaku ibadah. Kebersihan juga merupakan EDC (EveryDay Care), sesuatu yang lazim dan universal untuk dijaga sebagai naluri hidup. Tanpa ayat dan dalilpun setiap individu butuh bersih dan sehat, Mens sana in corpore sano!

Apalagi jelang Lebaran, wah, pasti istimewa! Memegang amanah arti kata Idulfitri, yang kembali suci, kembali bersih, sangat cocok untuk meningkatkan intensitas kebersihan dan tampilan.

Mulai dari memersiapkan baju yang suci dan bersih hingga sanitasi rumah. Untuk urusan tampilan lingkungan, khususnya tempat tinggal (rumah) sudah digemakan dalam sebuah fikih biah (fikih lingkungan) dalam bab hifdzul biah (memelihara lingkungan hidup). Rumah, jelaslah bagian dari lingkungan hidup. Begitupun lingkungan sekitar adalah bagian dari individu yang menempati rumah tersebut. 

Tak sekedar mencat ulang, merapikan plafon, mendekor ruang tamu ataupun memoles lantai. Namun, lebih dari itu, harus bermanfaat bagi lingkungan sekitar sebagai tanggungjawab sosial.

Jelang Lebaran sangat cocok untuk mengampanyekan hifdzul biah (memelihara lingkungan ini). Kenapa? Di samping momennya tepat, juga sangat mudah untuk "menumpang" tradisi bersih-bersih jelang Lebaran.

Tradisi bersih-bersih jelang Lebaran yang semula fokus dengan interior dan eksterior bangunan fisik temapt tinggal (rumah), saatnya harus ditingkatkan perimeternya hingga urusan sanitasi lingkungan sekitar.

Cobalah sesekali menengok saluran air, selokan, tempat pembuangan sampah hingga batas-batas pagar apakah bermanfaat bagi tetangga dan lingkungan RT?

Bersih-bersih jelang Lebaran bisa menggunakan skala prioritas, terutama menyoal pandemi Covid-19. Inilah beberapa skala prioritas bersih-bersih jelang Lebaran berbasis kohesi pandemi Covid-19.

Pertama, bersih-bersih dalam artian membuat benteng sanitasi dengan penyemprotan mandiri ulang di sekitar lingkungan rumah. Semprot secukupnya sebagai ejahwantah hifdzul biah (memelihara lingkungan) agar bersih dari jasad renik yang merugikan.

Kedua, bersih-bersih dalam artian nilai kepekaan sosial bertetangga. Jangan sampai buangan limbah rumah tangga membuat polusi ke sekitar. Perbaiki lagi sistem pembuangan jika mencemari. Di sinilah nilai sosial yang besar dalam fikih biah atau fikih lingkungan hidup.

Ketiga, interior dan eksterior rumah semaksimal mungkin membuat nyaman tamu dan penghuninya. Tentunya untuk Lebaran tahun ini, urusan tamu tidak seperti kelaziman Lebaran sebelumnya karena dampak pandemi ini. 

Untuk urusan interior dan eksterior bisa dengan mencat ulang dengan memilih bahan-bahan cat anti-polutan dan ramah lingkungan. Bisa juga menggunakan wallpaper ramah lingkungan. 

Memperbaiki dan membersihkan ventilasi udara juga sangat penting. Memperbaiki pencahayaan alami ataupun buatan yang sehat bagi kesehatan mata. Jangan lupa juga untuk mengatur ulang sound system rumah tangga agar tidak menimbulkan polusi suara. Ini juga bagian dari kebersihan mental!

Bersih-bersih jelang Lebaran jangan sampai menjadi ajang show up yang tak menyehatkan. Menguras anggaran hingga habis untuk mengganti home theatre, home appliance, home decoration, home furniture. Sementara semua itu malah jadi polutan bagi tetangga atau menimbulkan suasana yang tidak nyaman.

Skala prioritas adalah menjaga kebersihan lingkungan sosial yang sangat bermanfaat bagi kebersihan lingkungan. Apalagi di masa pandemi ini. Genjot lagi semangat tradisi bersih-bersih jelang Lebaran dengan suntikan ungkapan: kebersihan adalah sebagian dari iman.

An Nazhaafatu minal iman, kebersihan adalah sebagian dari iman adalah kata-kata mutiara atau pepatah yang sudah populer. Namun, untuk hal hidzful biah (kebersihan lingkungan) belum begitu teraplikasi. Bagiamanapun juga, lingkungan adalah bagian dari individu-individu yang tak bisa dipisahkan. 

Ungkapan ini sangat cocok dengan hadis riwayat Tirmidzi: sesungguhnya Allah adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan. 

Guyup dalam tradisi bersih-bersih jelang Lebaran antar anggota keluarga merupakan awal yang baik untuk meningkatkan level dan perimeternya hinggake tingkat kegiatan bersih-bersih lingkungan sekitar. Jangan egois. Tengoklah kebersihan lingkungan Anda!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun