Gramatikal
1. Yas aluunaka ‘anil halli (mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit) merupakan gabungan antara: fi’il muddhori’ pada lafadz dan dhomirnya pada lafaz “yasaluunaka” serta jar wal majrur pada lafadz “‘anil halli”.
2. Qul hiya mawaaqiitulinnaasi (Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji) merupakan gabungan antara:fi’il amr dan dhomirnya pada lafaz “qul hiya”, khobar lafaz hiyaa pada lafaz “mawaaqitu”dan jar wal majrur dan ma’tufah pada lafaz linnaasi wal hajj”.
3. Walaysal birru bi anta’tul buyuuta min dhuhuuriha
(Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya), merupakan gabungan antara:harfun wawu isti’nafiyah dan fi’il madhi pada lafaz “walaysa”, isim marfu’ bi dhomma dan harfun jar pada lafaz “birru bi anta”, maf’ul bih pada lafaz “al buyuuta” dan jar wal majrur pada lafaz “dhuhuuriha”.
4. Walaakinal birro manittaqoo (dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya), merupakan gabungan antara: harfun wawu istidrak pada lafaz “wa”, harfun musyabbah bil fa’il pada lafaz “laakin”, isim dari lafadz laakin pada lafaz “birro”, isim maushul pada “man” dan fi’il madhi pada lafaz “ittaqoo”.
5. Waktul buyuuta min abwabihaa (Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya), merupakan gabungan antara: harfun wawu isti’nafiyah, fi’il amr dan maf’ul bih pada lafaz “waktulbuyuuta”, jar wal majrur pada lafadz “min abwabihaa”.
6. Wattaqullooha la’allakum tuflikuna (dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung), merupakan gabungan antara: harfun wawu ‘athof, ma’thufa dan lafaz jalaalah pada lafaz “wattaqullooha”, harfun musyabbah bil fa’il dan dhomir pada lafaz “la’allakum tuflikuun”.
Tafsir
1. Bulan adalah ciptaan-Nya yang melengkapi takdir kehidupan astonomi serta geospasial.
2. Bulan juga sebagai penentu waktu-waktu ibadah.
3. Polemik antara heliosentris dan geosentris tidak mengubah kedudukan bulan sebagai penanda waktu.
4. Bulan itu beredar dan bersinodik (berfase).
Referensi:
PP. Alhasyim, Irab Al-Qur'an
Corpus Qur'an, Quranic Grammar