Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Desibel Sosial

9 Mei 2020   00:38 Diperbarui: 9 Mei 2020   00:35 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, ketenangan desibel sosial adalah sesuatu yang banyak dipakai dalam kisah-kisah peribadatan luhur. Malam yang tenang memang sangat diperlukan, baik untuk istirahat dan juga beribadah. oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga ketentraman umum agar malam-malam yang kita lalui terasa tenang. Kalau bukan hal yang mendesak, tidak perlu membuat keributan di malam hari. 

Gramatikal

"inna naasyiata al laily hiya asyaddu wath'an wa aqwamu qiilan"

Artinya: sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. (al Muzzammil 6)

1. Inna (sesungguhnya) merupakan harfun dengan fungsi "littaukid" (menguatkan).
2. Nasyiata (bangun) merupakan isim (kata benda) pelaku aktif.
3. Al Laili (malam) merupakan isim (kata benda) dengan kata sandang alif lam ma'rifat.
4. Hiya (ia) merupakan dhomir (kata ganti) berjenis muttashil.
5. Asyaddu (lebih keras) merupakan kata sifat dengan aplikasi isim tafdlil (degrees of comparison) atau tingkat perbandingan.
6. Wath'an (injakan) merupakan isim (kata benda) abstrak.
7. Wa aqwamu (dan ia lebih menguatkan) merupakan wawu athof dan kata benda (isim) gender laki dengan jumlah tunggal (mufrod).
8. Qiilaan (perkataan) merupakan isim (kata benda) abstrak.

Tafsir

1. Berusahalah mengembalikan sunnah al lail-Nya dengan menciptakan sistem kendali bising dengan kreasimu sendiri agar mendapatkan konstruksi malam yang bersifat menguatkan bacaan al-Qur'an (asyaddu wath'an wa aqwamu).
2. Beratnya bacaan al-Qur'an insyaAllooh akan sedikit demi sedikit teratasi dengan llmu dan kesabaran.
3. Berusaha sekuat mungkin untuk membuat malam menjadi tenang demi kepentingan umum serta tidak membuat keributan yang sia-sia.
4. Menjaga malam agar tenang adalah sifat terpuji dan menjadi bagian dari etika bermasyarakat. 

Referensi:
PP. Alhasyim, Irob Qur'an
Corpus Qur'an, Quranic Grammar
timeanddate.com, laylatul Qadr Night

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun