Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Harapan Kosong

24 April 2020   16:43 Diperbarui: 24 April 2020   16:37 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lafadz "Hanu" pada redaksi hadis nabi Saw mencerminkan sikap al Mu'min, sebuah gelar yang diidamkan lafadz "fa lauw". Predikat al Mu'min terlihat benar-benar mencerminkan makna leksikal "aman", hingga lisan pun harus aman dari perkataan tabu dengan diganti menjadi "hanu" / "anu" sebagai fungsi al kinayah (sebutan hal negatif), artinya tidak vulgar.

Gramatikal
1. Fa lauw (maka sekiranya)
Merupakan gabungan antara harfu athfi (penghubung) pada lafadz "fa" dan kaidah "law lit tamanni" atau "if clause" /kalimat pengandaian tingkat ketiga.
2. Annalanaa (kita)
Harfun jar dengan dhomir (kata ganti) kami pada lafadz "na".
3. Karrotan (kembali/pengembalian sekali lagi ke dunia)
Merupakan isim (kata benda abstrak) dengan berakhiran tanwin.
4. Fanakuuna (maka menjadi)
Merupakan gabungan dari harfun athfi (penghubung) pada lafadz "fa" dan dhomir (kata ganti) kami pada lafadz "na".
5. Minal mukminin (mukmin)
Merupakan isim (kata benda) jamak laki (mudzakar) sebagai pelaku aktif yang majrur dan berkata sandang (definite article) "al" ma'rifah.

Tafsir
1. Penyesalan akan enggan berbuat baik di dunia setelah hari perhitungan dan keinginan untuk mengulang hidup di dunia lagi adalah sama saja dengan "harapan kosong".
2. "Harapan kosong" dipetakan secara jelas dalam Alquran dengan kaidah "lauw lit tamanni" atau klausa pengandaian tingkat tiga.
3. Jangan pernah berharap "kosong", sebelum terlambat menyesal, mari persiapkan bekal akhirat.
4. Pribadi yang bergelar "al Mu'min" (yang membenarkan, yang aman dan tenang) termasuk lisannya aman dari kata vulgar dan senantiasa menggantikannya dengan kata "anu" sebagai pengganti al kinayah (sebutan negatif).
5. Predikat al Mu'min adalah sasaran utama dari harapan kosong yang disesalkan, artinya begitu diidamkan predikat ini, hingga seolah-olah mereka ingin dikembalikan ke dunia untuk merebut predikat itu.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun