Mohon tunggu...
Nursetyo Iswandani
Nursetyo Iswandani Mohon Tunggu... -

Jadikan menulis sebagai tameng dalam pergolakan hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Arogan

23 Agustus 2016   20:57 Diperbarui: 23 Agustus 2016   21:14 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singgah di pelataran senja

Memandangi langit sore yang mulai mengitam

Meraup serpihan lelah seharian yang masih tersisa

Kulihat senja kini sudah mulai waras, tidak lagi mendung

Meratapi dinding-dinding keangkuhan

Memandangi jalanan yang kian ramai

Manusia kini semakin angkuh dengan segalah isinya

Ilmu padi tidak lagi ada di zaman dua puluh satu

Semua seakan ramai berteriak

Kamu ini siapa?

Kamu ini tahu apa?

Menghujat, menghujam apapun yang berbeda

Ah, bedebah dengan segalah hujatan

Hanya senja yang tetap indah dengan musim kemaraunya

Melupakan bagaimana panasnya siang

Toh, kepala manusia lebih panas

Sungguh, ini menjemukkan

Orang pandai, berhatilah

Blandongan, 23 Agustus 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun