Menurut Perspektif Psikologi, Inilah Tipe Jodoh Ideal untuk si Sulung!

Anak sulung biasanya adalah sosok yang ditempa menjadi pribadi yang tegas, bertanggung jawab dan cenderung perfeksionis agar dapat menjadi penaung bagi keluarga. Karena karakter tersebut, anak sulung cenderung membutuhkan sosok pendamping yang dapat mengimbangi karakternya. Namun, tipe jodoh seperti apa yang sekiranya cocok untuk anak sulung?

Tipe Jodoh Ideal Untuk Anak Sulung

Dari perspektif psikologi, anak bungsu dan anak tengah adalah dua tipe pasangan atau jodoh yang disebut dapat menyeimbangkan karakter dominan dari sosok anak sulung. 

Mulai dari anak bungsu. Journal of Marriage and Family Therapy mengungkap bahwa pasangan dengan dinamika "pemimpin (sulung) dan penenang (bungsu)" cenderung memiliki tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi dibandingkan pasangan dengan sifat yang mirip.

Anak bungsu cenderung memiliki karakter yang lebih santai, spontan dan dapat menjadi pemecah ketegangan. Sejumlah karakter tersebut dapat membuat sosok pasangan yang merupakan anak sulung dapat menjadi lebih rileks. Di lain sisi, karakter tegas dan dominan yang memiliki anak sulung akan dapat memberikan stabilitas dalam hubungan.

Selain anak bungsu, anak tengah juga termasuk jodoh ideal untuk anak sulung dari sisi perspektif psikologi. Melansir studi dari Psychology Today, ditemukan bahwa anak tengah cenderung menjadi pasangan yang baik dalam hubungan yang melibatkan individu yang dominan (anak sulung), karena sifat mereka yang cenderung menghindari konflik. 

Selain karakter yang menghindari konflik, anak tengah juga cenderung mudah beradaptasi dan mendahulukan harmoni dalam hubungan.

Strategi Sukses Dalam Hubungan Untuk Anak Sulung

Meskipun menurut perspektif psikologi, pemilihan tipe pasangan memiliki pengaruh dalam keberhasilan hubungan. Namun, hal tersebut bukanlah satu-satunya faktor.

Khusus anak sulung, mereka juga sebaiknya mulai menyesuaikan karakter mereka agar dalam menciptakan harmoni lebih baik dengan pasangan. Di sini, terdapat beberapa strategi dari para psikolog yang dapat membantu menyesuaikan karakter dominan dari anak sulung tersebut, yaitu meliputi:

• Belajar Lebih Fleksibel - Anak sulung kerap ingin selalu memegang kendali dalam setiap hal. Untuk mengurangi karakter ini, melatih diri untuk lebih fleksibel dan mendengarkan pendapat pasangan adalah solusi yang paling disarankan.

• Mengurangi perfeksionisme - Tuntutan selalu sempurna dapat menjadi tantangan dalam membangun hubungan, khususnya untuk anak sulung. Untuk itu, menurunkan ekspektasi yang terlalu tinggi dan mengejar kesempurnaan adalah solusi terbaik yang dapat membantu membuat hubungan menjadi lebih harmonis.

•