Anda pernah mendengar Warren Buffet? Menurut majalah Forbes, tokoh legendaris ini mempuyai harta USD 75,6 Miliar (Rp 1.005 Triliun!) menjadi orang terkaya kedua di dunia setelah Bill Gates, Profesinya adalah seorang investor saham. Buffet cilik bahkan sudah membeli saham sejak umur 11tahun. Kakek berusia 86 tahun ini berarti sudah mempunyai pengalaman kurang lebih 75 tahun berinvestasi saham.
Bagaimana dengan di Indonesia? Tokoh ini sering dijuluki Warren Buffett nya Indonesia, yang bernama Lo Keng Hong.
Konon asetnya saham sudah mencapai 2,5 Trilliun.
LKH pernah bercerita bahwa dividen (keuntungan yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham) yang diterima tiap tahun sudah cukup untuk biaya hidup setahun tanpa perlu bekerja.
Jika rata-rata perusahaan go public di Indonesia memberi dividen dengan yieldnya 3%, maka dari aset saham 2,5 T kira-kira 8 Milyar dividen diterima setiap tahun. Karena itu tidak ragu LKH menyebut saham sebagai mesin pencetak uang.
Apa menariknya jadi investor saham yang sukses seperti mereka?
1. Â Bebas finansial.
Impian sebagian orang adalah bebas finansial dengan punya waktu dan punya uang. Bebas finansial bisa dicapai melalui investasi saham jangka panjang, keberhasilan 2 orang tersebut juga melalui proses investasi yang panjang bahkan hingga puluhan tahun bukan 1-2 tahun.
2. Menjadi uang bekerja untuk kita.
Passive income bisa diperoleh dengan berinvestasi saham ketika mendapat dividen. Selama perusahaan mendapatkan untung dari proses bisnisnya, pihak manajemen biasanya selalu memberikan dividen kepada pemegang saham.
3. Ikut serta memiliki bisnis yang beragam dan menguntungkan.
Dengan modal kecil yang kita bisa membeli saham perusahaan besar, dengan kata lain ikut memiliki bisnisnya tanpa harus ikut campur mengurus bisnisnya.Â
4. Punya kebiasaan membaca
Warren Buffet mempunyai kebiasaan membaca buku setiap hari hingga 8 jam sehingga kakek hampir berumur 90 tahun itu tidak pikun dan masih ditunggu nasihatnya setiap tahun pada Rapat Umum Pemegang Saham Berkshire Hathaway. Kebiasaan tersebut sangat sulit dilakukan masyarakat Indonesia dengan minat membaca buku yang masih rendah.
Tertarik menjadi investor saham?
Bagaimana cara menjadi investor saham?
Free Edukasi Saham khusus untuk Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H