Mohon tunggu...
Dani Setiawan
Dani Setiawan Mohon Tunggu... -

Free edukasi bagi yang tertarik belajar investasi di pasar modal Indonesia melalui reksadana dan saham

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengenal Reksa Dana Pasar Uang

4 Oktober 2017   14:44 Diperbarui: 16 November 2017   09:39 2987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah Tabungan dan Deposito bebas resiko? Jika sesuai ketentuan Lembaga Penjamin Simpanan ada jaminan untuk tabungan dan Deposito.
Tapi ketentuan LPS deposito yang dijamin adalah maksimal 2 Milyar dan suku bunganya sesuai LPS. Jika ada deposito dengan spesial rate diatas suku bunga LPS maka apabila sewaktu-waktu terjadi fraud maka uang depositonya tidak dijamin oleh LPS.

Masyarakat kelas menengah Indonesia jarang sekali yang menabung di reksa dana pasar uang, mayoritas hanya menabung di tabungan (bunga 2% per tahun sebelum dipotong pajak) atau deposito (rata-rata 5%-6% per tahun sebelum dipotong pajak).
Tetapi jika kita melihat masyarakat kelas menengah di negara-negara maju, mereka lebih memilih menabung di reksa dana pasar uang. Di Malaysia saja jumlah investor reksadana sudah mencapai 50% dari jumlah penduduk.

Apakah reksa dana pasar uang lebih menguntungkan daripada tabungan atau deposito?

*1 Return (Imbal hasil) bisa relatif lebih tinggi dan bebas pajak

Ketika Anda menabung di tabungan atau berinvestasi deposito, maka jumlah keuntungan yang akan Anda dapatkan sudah pasti berkisar 1%
(untuk tabungan) hingga 5% (untuk deposito) belum termasuk potongan pajak untuk tabungan dan bunga deposito.
Sedangkan di reksa dana pasar uang, ada produk reksadana dari Manager Investasi tertentu bisa memberikan return di atas deposito hingga 8% dan
hasil keuntungan dari penjualan kembali bukan obyek pajak.

*2 Jumlah minimum setoran sangat terjangkau

Di reksa dana pasar uang, jumlah minimum pembelian dimulai 100 ribu - 250 ribu bergantung pada kebijakan Manager Investasi.
Hal ini sangat memudahkan Anda dalam memulai investasi, karena modal investasi yang diperlukan tidak besar
dan tingkat hasil investasinya tetap sama antara modal yang kecil ataupun besar.
Jika menabung di bank bisa dimulai dengan setoran yang kecil juga tetapi bunga yang didapatkan di tabungan tidak akan sebesar hasil investasi di reksa dana pasar uang.
Sedangkan di deposito Anda harus memiliki modal sekitar uang Rp5-10 juta untuk berinvestasi.
Jadi dengan modal yang terjangkau anda bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal daripada tabungan dan deposito.

*3 Dana bisa dicairkan kapan saja, fleksibel dan bebas biaya

Reksa dana pasar uang memberikan kesempatan untuk mengatur dana secara lebih fleksibel.
Anda bisa mengambilnya kapan saja tanpa ada jangka waktu yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Kemajuan teknologi sekarang dengan pembelian dan penjualan secara online membuat pencairan dana di reksa dana pasar uang dapat dilakukan dengan mudah
tanpa perlu repot-repot menyediakan waktu khusus untuk pergi mencairkan dana Anda.
Jika anda menjual reksa dana pasar uang sebelum batas cut off jam 12, maka besok hari dana sudah bisa cair ke rekening.

Berbeda dengan deposito, dana yang Anda taruh tidak dapat Anda ambil seenaknya dan harus menunggu jatuh tempo sesuai jangka waktu yang dipilih.
Jika diambil sebelum jatuh tempo maka akan terkena penalti berupa denda.
Sementara untuk khusus reksa dana pasar uang bebas biaya pembelian dan penjualan. 

Ingin mencoba nabung reksadana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun