Penerimaan dikurang pengembalian hutang 500jt: 1,5M – 500 Jt = 1 M
Penerimaan dikurangi rata2 pengeluaran selama 9 bulan dg asumsi 220 jt/bulan:
1M – (220jt x 9) =  -980jt
Loh kok minus hasilnya?, kata singgih mereka berlebih sekarang, jangan2 Teman Ahok dan Ahok berbohong atas keterangannya bahwa Teman Ahok semata2 dibiayai dari penjualan merchandise, mengapa mesti berbohong?, apa yang ingin ditutupi?. Akan tetapi kenyataanya Tempo tidak merasa ada yang aneh dengan cerita dongeng dari Teman Ahok dan Ahok diatas, mungkin kalkulator wartawan dan editor media Tempo sedang rusak, sehingga perhitungan: 1M – (220jtx9) = 980 juta , minusnya hilang tidak terbaca J, sehingga menganggap cerita dongeng dari Teman Ahok tidak ada yang aneh.
Sementara itu di media lain ada yang lebih aneh berikut berita kompas beberapa hari lalu
 Saya kutip kata2 ahok di berita tersebut: "Kalau dua partai dukung kamu, semua minta digerakkan mesin partainya, bisa-bisa Rp 100 miliar enggak cukup lho nyalongubernur DKI," kata pria asal Belitung ini.
 "Harta saya dikumpulin semua ya kayaknya pas-pasan kalau segitu. Jadi, enggak deh (lewat parpol)," kata dia lagi.
 Jadi di berita tersebut Ahok secara terbuka menyatakan bahwa hartanya 100 M pas2an kalau nyagub lewat parpol.
Kemudian beberapa hari kemudian media yang sama bikin berita
Saya kutip sebagian isi berita tsb sbb: Berdasarkan data yang diakses dari situs acch.kpk.go.id, total harta kekayaan Basuki yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi sebesar Rp 21.302.079.561 dan 3.749 dollar AS.
Akan tetapi Kompas tidak melihat ada hal yang aneh antara dua berita yang kontradiktif tersebut, tidak ingin mempertanyakan keterangan ahok yang bilang hartanya kalau dikumpulin semua dapatnya 100 M yang artinya Ahok memberikan laporan palsu ke KPK atas hartanya, ini semua terjadi mungkin karena Kalkulator wartawan dan editor Kompas juga sedang rusak, sama seperti Tempo sehingga: Rp 21.302.079.561 + 3.749 dollar AS = Rp. 100M