Dinda...
Kenyataan tak mampuh untuk menipu diriku disini
Malam ini telah tercatat dalam satu lembar kertas
Ada jiwa yang hampa dari keberadaan raga
Terbunuh oleh sepih yang berkepanjangan
Omauga, pada suatu malam...
Teriring salam dan doa !
................................................................"".......................................................
Robi pun akhirnya menyelesaikan picisan puisinya. Dari jidatnya kini menampakan keceriaan dari yang sebelumnya mengkerut. Ia mulai merasa legah setelah menuangkan emosi jiwanya di atas selembar kertas. Ia sangat berharap kekasih hatinya bisa merasakan apa yang  ia rasanya. demikian gambaran yang terpampang dalam tulisan puitisnya.
Waktu pun terus berlalu melewati malam minggu yang panjang. Tuntutan sikon memaksa Robi terpaksa bergegas untuk beristirahat. Robi akhirnya memutuskan untuk berhenti sejenak memikirkan kekasihnya dan beranjak ke tempat tidur.
" selamat tidur Adindaku. Temui rinduku dalam mimpimu. Tuhan sayang dan jaga selalu. " Robi mengucapkan kalimat terakhirnya dan terlelap.