Ada yang memang bermasalah dengan anger sehingga tidak bisa mengendalikan emosinya, apalagi ada juga yang ditambah bad behavior seperti suka minum minuman keras. Atau mengalami masalah kejiwaan, seperti bipolar, yaitu memiliki perubahan suasana hati yang sangat ekstrim. Misalnya jika sedang marah bisa marah sekali dan jika sedang baik, bisa baik sekali seperti malaikat.
KDRT bisa juga terjadi karena konflik terus menerus, yang berlanjut dengan debat mulut, hingga meningkat menjadi kekerasan fisik. Padahal orang itu tak punya sejarah dengan anger atau kdrt. Ada juga orang yang dibesarkan di keluarga yang abusif, jadi ingatannya menyimpan/merekam semua kekerasan yang diterimanya dulu saat dibesarkan, sehingga ketika berumah tangga ia terpicu melakukan kekerasan yang sama.
Karena banyaknya faktor, KDRT tak bisa disembuhkan hanya dengan nasehat dan mencoba mengubahnya sendiri. Apalagi jika KDRT tingkat berat yang  sudah membahayakan nyawa orang lain. Menyembuhkan pelaku dan korban KDRT mau tak mau harus dibawa ke ahlinya, karena sifatnya yang kompleks, dimana biasa pelakunya sendiri tidak dapat mengontrol dirinya untuk tidak melakukan hal tersebut.
Begitu pula korban KDRT perlu disembuhkan dari trauma psikologisnya untuk tetap dapat membina rumah tangga dengan pasangannya. Karena walau pasangannya sudah menjalani terapi dan sudah sembuh, rasa takut, rasa terancam dan pengalaman traumatik tersebut biasa juga sangat membekas.
Karenanya, jika saat pacaran Anda sudah mencurigai bahkan mengetahui calon pasangan Anda punya kecenderungan kekerasan, lebih baik hubungan tak perlu diteruskan. Jika mau, dan pasangan Anda juga ingin sembuh, segera kunjungi Konselor, meski Anda berdua belum menikah. Jika kita tetap stay di hubungan atau pernikahan yang penuh KDRT, akan sangat berbahaya. Selain membahayakan nyawa Anda dan anak-anak, juga bisa menimbulkan bekas mendalam yang traumatis bagi anak-anak karena merekam kejadian yang sangat buruk.
Salam Sejahtera,Â
Elly Nagasaputra, MK, CHt
Marriage Counselor & Hypnotherapist
- healing hearts -- changing life -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H