Mohon tunggu...
Elly Nagasaputra MK CHt
Elly Nagasaputra MK CHt Mohon Tunggu... Administrasi - Konselor Pernikahan dan Keluarga

Konselor Profesional yang menangani konseling diri, konseling pra-nikah, konseling pernikahan, konseling suami istri, konseling perselingkuhan, konseling keluarga. www.konselingkeluarga.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Menjaga" Anak Setelah Perceraian

9 April 2018   08:35 Diperbarui: 9 April 2018   09:13 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.theodysseyonline.com

Proses perceraian kedua orang tuanya adalah merupakan proses yang sangat tidak menyenangkan dalam kehidupan seorang anak, sehingga sangat dibutuhkan pendampingan secara profesional untuk emosional dan mental mereka. Tanpa pendampingan yang tepat,  anak akan terjerembab dalam keputusasaan dan  hal itulah yang akan membuat mereka terjerumus dalam hal-hal yang negative.

Ketika orang tua sudah bulat tekad untuk bercerai, maka yang harus dilakukan orang tua adalah memberitahukan atau menyampaikan kepada anak tentang keputusan bercerai tersebut. Jangan berdiskusi soal perceraian dengan anak, karena ini hanya akan menambah berat pikiran anak. Jangan menunggu keputusan pengadilan dulu, orang tua sudah harus mempersiapkan dan membekali anaknya untuk perjalanan baru sebagai keluarga yang sudah tidak utuh lagi, jauh-jauh hari sebelumnya.

Penting untuk dipahami pasangan yang memutuskan bercerai, bahwa yang hilang dari sebuah perceraian adalah hubungan status suami istri. Sedangkan hubungan Anda sebagai ayah atau ibu dari anak Anda  tidak akan pernah hilang selamanya. Dalam hal ini, anak perlu diberi pemahaman, meski orang tua mereka sudah tidak bersama-sama lagi dalam satu atap dengan mereka, tapi masih tetap ayah dan ibu mereka.  

Seorang Konselor Pernikahan akan mendampingi orang tua bagaimana berbicara dengan anak ketika menyampaikan informasi tentang perceraian orangtua. Segala hal akan dipersiapkan dalam konseling pra-perceraian. Termasuk juga membicarakan mekanisme co-parenting di kemudian hari. Dimana tidak tertutup kemungkinan dalam jangka panjang anak-anak ini akan mendapatkan ibu atau ayah baru. Dengan persiapan yang matang, dampak negatifnya bisa ditekan serendah mungkin.

Konselor Pernikahan dalam sesi Konseling Pra-Perceraian juga akan membantu pasangan dalam menentukan pembagian tanggung jawab perawatan anak dan dengan siapa anak akan tinggal, pembiayaan, pengaturan relasi dengan keluarga besar, dan berbagai hal njelimet lainnya.  Berbagai masalah kejiwaan yang mungkin timbul dari anak juga harus diantisipasi dengan matang.

Tidak ada keluarga yang menginginkan perceraian. Namun perceraian merupakan fakta hidup yang kadang tak terhindarkan terjadi. Dan anak-anak yang di dalam keluarga yang bercerai jelas merupakan tanggung jawab besar bagi suami istri yang akan bercerai, untuk dapat mempersiapkan mental dan emosional mereka sebaik mungkin.

Bekerja sama dengan Konselor Pernikahan untuk mempersiapkan yang terbaik, menekan serendah mungkin efek negatif yang mungkin timbul baik saat ini serta persiapan kedepannya, mengantisipasi segala hal yang akan terjadi dalam masa tumbuh kembang anak-anak tanpa orang tua yang utuh.

Salam Sejahtera

Elly Nagasaputra, MK, CHt

Marriage Counselor & Hypnotherapist

www.konselingkeluarga.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun