Mohon tunggu...
Elly Nagasaputra MK CHt
Elly Nagasaputra MK CHt Mohon Tunggu... Administrasi - Konselor Pernikahan dan Keluarga

Konselor Profesional yang menangani konseling diri, konseling pra-nikah, konseling pernikahan, konseling suami istri, konseling perselingkuhan, konseling keluarga. www.konselingkeluarga.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Konseling Pranikah, Pentingkah?

10 Maret 2018   07:58 Diperbarui: 10 Maret 2018   08:35 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Anda dan calon istri atau suami sudah memutuskan untuk ke Konselor Pernikahan, tapi bagaimana memilih konselor yang tepat?

Pertama, Konselor Pernikahan tersebut telah  berpengalaman sebagai Konselor Pernikahan. Dimana dengan jam terbang praktik yang bertahun-tahun tentu sudah teruji. Telah berpengalaman menangani ratusan Klien dengan berbagai variasi kasus yang beraneka macam.  Pasti ada bedanya antara Konselor yang baru praktek 3 tahun dengan Konselor Pernikahan yang sudah praktik 9 tahun.

Kedua. Dalam kehidupan sehari-harinya, juga sudah memiliki "jam terbang" pernikahan yang teruji. Anda mungkin bisa menilai sendiri, Konselor yang pernikahannya sudah berjalan lebih dari 20 tahun, tentu lebih meyakinkan. Pengalaman hidup sehari-hari pasti memberikan kontribusi besar dalam  arahan profesionalnya untuk memberikan solusi permanen bagi para kliennya. Tentu beda, kan jika Anda konseling dengan Konselor yang baru menikah 5 tahun dengan Konselor yang sudah menikah selama 24 tahun?

Ketiga adalah faktor trust(kepercayaan) dan kecocokan. Temukanlah Konselor yang bisa Anda percaya dan Anda merasa nyaman dengannya. Apapun yang Anda ceritakan kepada Konselor adalah hal yang sangat rahasia, Anda tentu tak ingin bercerita pada Konselor yang Anda tidak percaya dan tidak memberikan rasa nyaman. Trust adalah unsur yang penting. Trust dari segi pengalaman kerja (jam terbang praktik), lamanya usia pernikahan konselor tersebut dan trust dari feeling Anda apakah merasa nyaman dan sreg.

Lalu kapan calon mempelai sebaiknya ikut konseling?

Waktu yang terideal adalah ketika mereka sudah bersiap menikah, namun sebelum lamaran dan  sebelum mempersiapkan semua yang berhubungan dengan pesta pernikahan. Seperti booking gedung, mencari busana pengantin, foto pre-wedding, dan yang paling penting, sebelum undangan dikirimkan.

Karena jika sampai hal yang tak diinginkan terjadi, misalnya Anda berdua memutuskan berpisah saja setelah konseling padahal semua persiapan pernikahan sudah dilakukan, Anda akan rugi waktu, biaya, dan tentu Anda juga merasa malu dan tidak enak kepada keluarga besar. Tentu saja hal ini jarang terjadi, namun bukankah preventif lebih baik? Kadang tidak batal tapi perlu waktu pengenalan lagi yang lebih panjang, tentu akan sulit jika minggu depan Anda sudah melangkah ke pelaminan. Jadi datang ke Konselor Pernikahan tentu janganlah mepet.

Jadi bersiaplah menyambut hari besar dalam hidup Anda, tidak melulu fokus dengan persiapan fisik seperti gedung, baju, make-up dan foto. Tapi persiapkan juga yang PALING essential yaitu persiapan hati, mental, emosional, psikologis, dan segenap relationships skill yang diperlukan agar pernikahan yang mau Anda bangun akan dapat bertahan dengan semua badai kehidupan. 

Pernikahan Anda akan sehat, awet, langgeng dan harmonis, jauh dari konflik berat bahkan tidak akan pernah ada issue ketidaksetiaan dalam sepanjang puluhan tahun pernikahan yang akan Anda bangun. Yes?? J

Salam Sejahtera,

  • Elly Nagasaputra, MK, CHt
  • Marriage Counselor & Hypnotherapist
  • www.konselingkeluarga.com
  • www.klinikhipnoterapijakarta.com
  • - healing hearts -- changing life -

Sumber ilustrasi: askideas.com
Sumber ilustrasi: askideas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun