Mohon tunggu...
Elly Nagasaputra MK CHt
Elly Nagasaputra MK CHt Mohon Tunggu... Administrasi - Konselor Pernikahan dan Keluarga

Konselor Profesional yang menangani konseling diri, konseling pra-nikah, konseling pernikahan, konseling suami istri, konseling perselingkuhan, konseling keluarga. www.konselingkeluarga.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Konseling Pranikah, Pentingkah?

10 Maret 2018   07:58 Diperbarui: 10 Maret 2018   08:35 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: askideas.com

Saat konseling pranikah, hal-hal yang diperlukan tadi akan dibahas secara detail dari A-Z, dari segi mental, emosional, dan psikologis. Misalnya, pengetahuan, pengenalan pasangan, ekspektasi-ekspetasi, perbedaan, hingga visi misi menikah dan berbagai detail lainnya.

Lalu apa saja yang harus Anda ungkapkan kepada konselor pranikah?

Semua hal. Kata kuncinya adalah keterbukaan dan kejujuran 100% sebelum menikah. Jangan ada yang ditutupi atau disembunyikan.

Bekali diri dengan baik

Kesadaran para calon mempelai untuk datang ke konselor pranikah, dalam 4 tahun terakhir semakin tinggi. Para anak muda yang siap menikah tersebut menyadari bahwa menikah itu tidak mudah. 

Mereka juga pasti melihat sekeliling bahwa banyak pernikahan yang mengalami masalah, konflik, selingkuh hingga perceraian. Ini tandanya mereka sudah benar-benar menyadari tidak mudah mendirikan pernikahan yang sehat, harmonis dan langgeng. Sehingga mereka sudah sadar pentingnya melakukan konseling pranikah untuk pembekalan kedepannya.

Jika pasangan sebelum menikah sebaiknya melakukan medical check up, ke Dokter dan Laboratorium. Maka sama, sebelum menikah lakukanlah konseling pranikah untuk "men-cek" semua hal di luar fisik, yaitu psikis, mental, emosional, keterampilan/skill berelasi, dan tingkat edukasi masing-masing akan diri mereka satu sama lain. Karena kalau isi wawasan tidak sama, itu bisa menjadi kendala nantinya.

Dari banyaknya calon pengantin yang datang, ada yang merasa sudah saling cinta dan sudah cocok, tapi tetap merasa ragu, karena sering tidak sependapat akan hal-hal yang signifikan. Ada juga malah yang cinta tapi bertengkar terus dan memutuskan untuk mau menikah juga. 

Ini adalah contoh yang baik, karena memang seharusnya ganjalan-ganjalan diselesaikan dulu sebelum menikah. Jangan pernah berpikir, "ah, menikah saja dulu. Nanti kan, kalau sudah menikah bisa diberesin".Karena setelah menikah, persoalan akan bertambah bukan semakin berkurang.

Namun ada juga yang sepertinya tidak ada ganjalan. Saling cinta dan cocok. Eit.... tapi nanti dulu karena biasanya saat pacaran kita memakai topeng, yang terlihat hanya yang di luar, yang indah-indah saja. Semua keinginan dan ekspektasi pasangan di iyakan saja atas nama cinta.  Dan ketika bulan madu usai, baru deh, kelihatan aslinya. Biasanya konflik besar baru akan mulai muncul pada tahun kedua  ke atas dalam pernikahan.

Pilih Konselor yang Tepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun