Seseorang tidak jujur bisa disebabkan oleh dua hal. Pertama karena faktor situasi. Ia harus berbohong karena situasinya tidak memungkinkan ia untuk berkata jujur. Seperti kasus Nuri, bisa disebut kebohongannya adalah situasional. Atau ada juga suami yang berbohong ketika memberikan uang untuk keluarganya, ia bilang uangnya dipakai untuk urusan kerja. Ia berbohong dan menutupi alasan sebenarnya, karena tidak ingin istrinya yang pelit jadi marah-marah.
Kedua adalah seseorang yang berbohong karena memang hobinya bohong. Ini yang sangat perlu diperhatikan. Istilah psikologinya adalah pathological liar, dimana seseorang tidak bisa memiliki konsep kejujuran dalam dirinya. Orang tersebut kadang kerap berbohong bahkan untuk alasan yang tidak jelas.
Ketiga adalah faktor kompleks yang merupakan gabungan dan komplikasi dari berbagai hal yang lebih ruwet dan mendalam dari psikologi manusia.
Dalam kondisi apapun, berbohong hanya akan membuat pasangan marah dan sakit hati. Perlu disadari bahwa berbohong dan perselingkuhan adalah dua hal yang sangat erat kaitannya. Karena orang yang biasanya mudah berbohong untuk alasan apapun, ada kecenderungan ia juga akan berselingkuh, karena berbohong jadi hal yang biasa.
Kemampuan untuk jujur menjadi sangat penting dalam membangun hubungan pernikahan yang sehat. Maka, jika dalam pernikahan Anda ada tanda ketidakjujuran, segera mencari bantuan dari Konselor Pernikahan yang sudah teruji jam terbangnya. Â Karena memperbaiki seseorang yang kerap berbohong adalah hal yang sama sekali tidak mudah. Bukan saja menemukan penyebab tapi lebih penting lagi bagaimana terapi tindak lanjut nya agar di kemudian hari kebiasaan ini benar benar dapat hilang.
Sangat menyakitkan untuk hidup berdampingan dengan orang yang kerap membohongi Anda. Dengan teman saja kita tidak mau dibohongi, apalagi dengan pasangan sendiri. Jadi mari kita tuntaskan perilaku ketidakjujuran ini dalam rumah tangga kita.
Salam Sejahtera,
Elly Nagasaputra, MK, CHt
Marriage Counselor & Hypnotherapist
www.klinikhipnoterapijakarta.com