Mohon tunggu...
Elly Nagasaputra MK CHt
Elly Nagasaputra MK CHt Mohon Tunggu... Administrasi - Konselor Pernikahan dan Keluarga

Konselor Profesional yang menangani konseling diri, konseling pra-nikah, konseling pernikahan, konseling suami istri, konseling perselingkuhan, konseling keluarga. www.konselingkeluarga.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pernikahan: Dari Awal hingga Akhirnya

7 September 2013   11:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:14 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Karena banyak orang yang memiliki fantasi bahwa pernikahannya akan baik-baik saja. Bahwa pasangan hidupnya akan tetap mencintai hingga akhir hayat, apapun yang terjadi. Banyak yang berfantasi bahwa pasangan hidupnya adalah orang yang dia kenal saat ini, dan orang tersebut tidak akan berubah. Akan tetap sama, akan tetap  mencintainya dengan kadar yang sama hingga selamanya.Yang pada kenyataannya banyak yang tidak seperti itu.

Kesulitan demi kesulitan akan datang menghantam pernikahan. Mulai dari masalah anak, mertua, pekerjaan, keuangan, sex, kejujuran, kebersamaan, hobby, cara memandang hidup, dll. Saat itu semua melanda, apa yang akan kita lakukan?

Itulah pentingnya dari awal, menetapkan strategi pernikahan. Menetapkan bersama apa tujuan pernikahan, lalu jika dalam proses mencapai tujuan tersebut terdapat kesulitan, strategi apa yang akan kita lakukan? Hal itu haruslah dibahas dan menjadi komitmen bersama. Komitmen ”I love you and will be with you forever” tidaklah cukup.

Contoh jika suami Anda stroke di usia 35 tahun dan tidak mampu menjalankan peran sebagai suami dan kepala rumah tangga, strategi apa yang harus dilakukan? Apakah istri akan tetap berpegang pada komitmen pernikahan? Jika ternyata, entah karena suami atau istri, lalu keluarga tidak bisa memiliki keturunan, strategi apa yang akan diambil? Jika istri ternyata orang yang berambisi untuk maju sementara suami mengharapkan istri hanya di rumah seratus persen menjadi ibu rumah tangga, apa yang harus suami dan istri itu lakukan?

Banyak orang dalam masa pacaran tidak berani mengungkapkan dan membahas hal-hal tersebut. Dengan berbagai alasan. Sebagian besar  karena tidak terpikir atau juga karena tidak tahu  cara duduk bersama calon suami/istri untuk mendiskusikan hal tersebut. Banyak pula yang tidak tahu, apa yang perlu dibahas. Hal dan kesulitan apa saja yang akan melanda di dalam lembaga pernikahan. Belum ada bayangan akan hal-hal apa yang dapat terjadi.

Hal itulah yang akan dibantu disusun bersama dengan seorang Konselor Keluarga dalam Pre-marital Counseling (Konseling Pra-Nikah). Itulah sebabnya jika Anda belum menikah, Konseling Pra-Nikah menjadi suatu proses wajib yang akan sangat membantu menetapkan visi misi pernikahan Anda dan bagaimana strategi mewujudkan hal tersebut.


  • MENGERTI BAGAIMANA MEMELIHARA CINTA YANG ADA

Apakah cinta yang ada di awal pernikahan dapat berkurang bahkan hilang? Jelas dapat. Jika semua baik-baik dan lancar sajapun, cinta dapat hilang atau berkurang. Apalagi jika dihantam dengan berbagai kesulitan yang akan dihadapi dalam pernikahan.

Lalu mengapa, ada pasangan yang telah berusia lanjut namun tetap saling mendukung dan saling mencintai dengan begitu indahnya? Ada dua sebab :

Pertama : saat kesulitan datang, mereka berdua memiliki strategi untuk menghadapinya sehingga kadar cinta tidak menyusut karena persoalan hidup

Kedua : mereka tahu bagaimana cinta yang ada dari awal dapat dipupuk dan dipelihara hingga tumbuh besar dan menjadi kuat. Sehingga saat badai besar datang, pohon cinta mereka tetap bertahan dan tidak tumbang, bahkan tumbuh menjadi semakin kuat akarnya.

Tentunya kita pernah mendengar tentang pohon Kelapa yang tumbuh di tepi pantai, tiap hari diterpa angin keras namun tidak tumbang malah makin tumbuh tinggi? Mengapa karena ada akar serabut yang kuat sehingga pohon tersebut kuat tertanam ke dalam tanah.

Lalu pertanyaannya adalah bagaimana memelihara cinta yang ada? Ada berbagai cara salah satunya adalah dengan memelihara keintiman. Seberapa intimkah Anda dengan pasangan hidup? Ada 7 area keintiman yang harus kita bina agar api cinta tetap stabil dan terpelihara dengan baik yaitu keintiman emosional, sosial, intelektual, seksual, rekreational, spiritual dan aestetik.

Seorang Konselor Keluarga akan membimbing para suami istri untuk dapat membina keintiman di tujuh sektor ini agar hidup Anda terasa komplit dan cinta akan tetap terjaga. Sehingga tahun demi tahun boleh berlalu,  dan dalam perjalanan hidup mungkin Anda bertemu dan berkenalan dengan orang yang nampaknya lebih menarik, lebih hebat, lebih baik dari pasangan Anda, namun jika Anda intim dengan pasangan hidup maka Anda akan tetap merasa pasangan hidup Anda adalah yang terbaik dan cinta Anda untuk suami atau istri akan tetap menyala, penuh dengan ketulusan dan tetap saling mendukung sampai selamanya.

Sudah menjadi pepatah yang mengatakan bahwa memulai itu mudah, memelihara yang sulit. Begitu juga dengan pernikahan. Sangat mudah untuk mencintai dengan menggebu-gebu dan masuk ke dalam pernikahan, tapi merupakan kerja keras seumur hidup untuk menjaga api cinta Anda tetap menyala dengan baik.


  • MENGERTI BAGAIMANA MENIKMATI HIDUP


Fenomena orang yang hidup di kota besar adalah selalu dalam kondisi hidup terburu-buru. Pagi bangun terburu-buru untuk berangkat kerja, mengantar anak sekolah, sibuk bekerja hingga sangat lelah, perjalanan pulang pergi yang panjang dari dan ke tempat kerja. Waktu yang terasa pendek dengan begitu banyak hal yang harus dilakukan. Sehingga di akhir pekan yang ada hanya kelelahan dan setumpuk pekerjaan rumah yang harus diselesaikan karena di hari kerja tidak sempat dilakukan. Sehingga banyak orang hidup dari waktu ke waktu dengan super sibuk tapi tidak menikmatinya.

Menikmati hidup bukan perkara mudah dan sederhana. Menikmati hidup adalah suatu skill. Yang perlu dipelajari, dilatih, dipikirkan, direncanakan dan ditekadkan untuk selalu dilakukan dengan konsisten. Hidup yang diperlihara (nurtured) adalah seperti kita makan makanan yang bergizi. Kita bisa saja makan tiga kali sehari dan menjadi kenyang tapi kalau yang kita makan adalah makanan yang tidak bergizi, tidak ada gunanya sebenarnya untuk tubuh bukan?

Begitu juga dengan hidup. Jika kita tidak tahu bagaimana menikmati hidup maka kita akan merasa lelah fisik, lelah pikiran, lelah batin. Menikmati hidup bukan hanya merancangkan pergi berlibur namun lebih dari itu. Menikmati hidup berarti bagaimana kita bisa memiliki pola pandang, menikmati setiap segi dari kehidupan kita, menikmati setiap kesibukan dengan enjoy bahkan dapat menghayati kesulitan dengan nikmat. Itu memang tidak mudah. Diperlukan wawasan yang luas dan pengalaman hidup yang panjang untuk sampai ke tingkat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun