Bagi manusia "zaman now" Bank bukanlah sesuatu yang asing atau jauh dari jangkauan. Mulai dari yang tinggal di kota besar, kota kecil maupun yang di pelosok desa, orang sudah terbiasa berhubungan dengan Bank. Urusannya juga bermacam-macam, dari menabung, mengajukan kredit, transfer uang maupun bayar tagihan apa saja.
Dan yang paling asyik punya hubungan dengan Bank menurut saya adalah saya tidak perlu terlalu banyak membawa uang tunai. Sebab membawa uang tunai dalam jumlah yang banyak pasti meningkatkan risiko keamaman dan keselamatan.
Apalagi bagi saya yang kadang harus merambah daerah-daerah baru yang belum saya kenal dengan baik. Membawa uang tunai dalam jumlah banyak akan meningkatkan risiko dicopet, dipalak maupun dirampok. Meskipun dalam SOP saya jika Ada kejadiam semacam itu adalah "relakan uangnya" dan "selamatkan nyawa", tetapi tetap saja akan membuat saya rugi materil dan imateril.
Hal lain yang bikin hidup saya makin indah terkait dengan keberadaan Bank di kehidupan adalah kemudahan melakukan transaksi nontunai serta mudahnya mengambil uang tunai di manapun dan kapan saja. Apalagi jika kita jadi nasabah dari Bank yang memiliki sebaran jaringan ATM yang luas, semisal punya jaringan ATM sampai wilayah Kecamatan.
Lalu Bank apa yang bikin hidup lebih hidup..?.Â
Bukannya ngiklan, dari sekian banyak Bank yang ada di Indonesia, BRI merupakan pilihan pertama saya saat Saya membuat Rekening bertahun-tahun lalu. Alasan saya menjadikan BRI sebagai pilihan pertama sebenarnya cukup sederhana. Yang pertama BRI adalah Bank terbesar milik pemerintah. Yang kedua kantor layanan dan jaringan ATM-nya yang tersebar di mana-mana itu lho, bikin saya cukup pede jalan kemana-mana.Â
Selama 122 tahun berdiri dan melayani, tentu banyak sudah perubahan yang dialami oleh BRI. Baik pada sisi manajemen, produk serta layanan yang mengikuti perubahan dan menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Berbagai inovasi juga telah dilakukan untuk meningkatkan jangkauan Dan kualitas layanan.
Yang paling saya salut adalah terobosan BRI meluncurkan satelit sendiri tahun lalu. Dengan kantor layanan dan jaringan ATM yang sangat luas. Mempunyai jalur komunikasi data sendiri untuk menjamin kecepatan dan keamanan layanan adalah keharusan.
Terobosan BRI untuk meluncurkan satelit ini terbukti adalah ide yang sangat brilian. Pada Agustus lalu, saat hampir semua ATM dari Bank yang mengandalkan satelit telkom "down" akibat gangguan teknis. Hanya ATM BRI yang tidak terlalu terdampak. Dari sekitar 25.000 ATM yang dimiliki oleh BRI, hanya 321 yang offline akibat gangguan satelit Telkom tersebut.
Sebagai nasabah biasa dari Bank yang "Melayani Setulus Hati" ini saya merasa mendapat banyak kemudahan dijaman yang serba cepat ini. Mulai dari urusan transaksi pribadi, untuk rumah tangga sampai yang berkaitan dengan pekerjaan, semua dapat terlayani dengan cukup baik. Â
Namun dengan arus perubahan yang semakin cepat, tentu tantangan dan persaingan kedepan akan semakin berat. Sebagai salah satu nasabah, saya hanya dapat berharap BRI akan terus melakukan inovasi dan terobosan untuk peningkatan kualitas produk dan layanannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H