Mohon tunggu...
Alhagi Arfiansyah
Alhagi Arfiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran

Saya adalah orang yang suka bercerita, berpikir, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Perkembangan Kecerdasan Buatan, Apakah Ancaman Bagi Manusia?

21 Juni 2024   13:20 Diperbarui: 16 Juli 2024   15:58 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Namun, tim Deep Blue tidak tinggal diam. Mereka melakukan perbaikan terhadap bug yang muncul dan melakukan penyesuaian ulang terhadap kode algoritma milik Deep Blue. Kasparov tidak terlalu peduli pada apa yang berusaha dilakukan oleh para insinyur IBM yang melakukan perubahan pada Deep Blue. 

Namun, apapun yang dilakukan oleh tim pengembang Deep Blue sepertinya membuahkan hasil, pada pertandingan kedua seolah semuanya berubah, Komputer catur yang Kasparov anggap hanya mampu melihat keuntungan jangka pendek dan tidak mampu untuk berpikir strategis berjangka panjang, ternyata tidak.

Kasparov memakai "anti-computer strategy" miliknya lagi, tetapi setelah penyesuaian ulang yang dilakukan terhadap Deep Blue, Kasparov justru dibuat bingung terhadap langkah catur milik Deep Blue. Ia beranggapan bahwa yang ia hadapi saat ini bukan sekedar komputer catur yang hanya melangkah tanpa strategi, namun seperti Grandmaster catur dengan kemampuan melihat ratusan juta langkah dalam permainan catur, atau mungkin seperti komputer yang memiliki kesadaran tersendiri. 

Jadi Deep Blue tidak sekedar mesin cerdas yang hanya mampu melihat kemungkinan langkah, bahkan sekarang ia mampu memanfaatkan kemampuannya dalam melihat kemungkinan langkah tadi untuk membentuk strategi jangka panjang. 

Perubahan gaya permainan pada Deep Blue membuat Kasparov harus mengakui kekalahannya di langkah ke-45. Kasparov merasa terkejut, lantaran langkah ke-36 yang dimainkan oleh Deep Blue dianggap terlalu kompleks untuk sebuah mesin yang tidak memiliki kesadaran. 

Ia bahkan menuduh Deep Blue melakukan kecurangan dan menganggap ada top Grandmaster lainnya yang bersembunyi di ruang kendali dan memberi instruksi untuk menghadapi Kasparov. Setelah pertandingan kedua ini segalanya berubah, selama beberapa pertandingan berikutnya Kasparov mampu menahan imbang Deep Blue dengan skor 2½–2½. 

Sampai tiba dipertandingan terakhir, dimana Deep Blue kembali mengejutkan Kasparov dengan langkah pengorbanannya, langkah tersebut memaksa Kasparov untuk menyerah di langkah ke-19. Kekalahan ini merupakan kekalahan perdananya melawan mesin, dan menjadi penanda kalahnya kecerdasan manusia dan dimulainya dominasi kecerdasan buatan atas permainan catur.

Meskipun secara resmi Kasparov kalah dari Deep Blue, ia tidak kehilangan gelar juara dunianya. Bahkan, pada tahun 2017 Kasparov memberikan seminar di TED Talk yang berjudul, "Dont fear intelligent machines. Work with them". 

Kasparov mengakui bahwa reaksinya atas kekalahan terhadap komputer catur tidak diperlukan, ia bahkan mengakui bahwa dirinya yang seorang manusia pasti akan merasa takut terhadap sesuatu yang berada di luar pemahamannya, bagaimanapun menurutnya keberhasilan Deep Blue dalam mengalahkan dirinya tidak terlepas dari peran-peran para programmer dan pengembang super komputer tersebut, yang masih merupakan manusia. Kemenangan untuk Deep Blue artinya kemenangan untuk manusia pula.

Kecerdasan manusia tidak terbatas dalam mengoperasikan sesuatu, seperti memainkan alat musik, membuat tembikar, atau bahkan bermain catur. Kecerdasan manusia lebih dari itu semua. Bila mesin memiliki kalkulasi, maka manusia memiliki pemahaman untuk apa kalkulasi itu. 

Jika mesin memiliki rangkaian instruksi pengerjaan yang jelas, maka manusia yang memberikan tujuan pada mesin untuk bekerja. Bahkan jika mesin memilliki objektivitas yang lebih baik dari manusia, tetap diperlukan kebijaksanaan manusia untuk memastikan kebermanfaatan dari pemakaian kecerdasan buatan tadi. Dibutuhkan kerja sama antara otak manusia dan kecerdasan buatan untuk merealisasikan mimpi-mimpi liar dan brilian yang kita miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun