[caption caption="KKA kini memiliki ambulance ampung berupa speedboat | Gambar ini hanya ilustrasi yang dimodifikasi, diambil dari nyewain.com: https://nyewain.com/nyewain/sorong-papua-barat-indonesia-sewa-speedboat-untuk-wisata-raja-ampat/"][/caption]
Mungkin, hari ini basudara semua bertanya, Apa itu Komunitas Klinik Apung (KKA)? Kok, tiba-tiba muncul? Hmmm...Rasanya agak sulit menjelaskan secara komprehensif karena komunitas ini baru saja berdiri. Jadi, apa yang mau dijelaskan?hehehe. Tapi baiklah, supaya menu tulisan ini lebih sersan (serius tapi santai), kami akan jelaskan dengan singkat.
Sebenarnya, KKA ini hanya komunitas kecil yang diinisiasi salah satu putra daerah dari Kabupaten Seram Bagian Timur (Kab. SBT), Ambon, dengan tujuan melakukan penyuluhan dan pelayanan kesehatan di masyarakat secara periodik atau berkala. Siapa dia? Yes, Shulhan Rumaru, namanya. Sepulang dari studi di Jakarta tahun 2014 lalu, ia melihat kenyataan bahwa ada masalah sehari-hari di kampungnya yang masih belum ditangani serius oleh pemerintah desa maupun pemerintah daerah. Salah satu persoalan yang dianggap serius yaitu masalah kesehatan dan lingkungan.
Sejumlah permasalahan kesehatan dan lingkungan yang dianggap krusial, di antaranya: Minimnya distribusi tenaga kesehatan di setiap desa, keterbatasan tenaga kesehatan, permasalahan sampah, minimnya ketersediaan sarana kesehatan, (RSU, puskesmas, klinik, fasilitas dan ruang olahraga publik dll), serta belum adanya gerakan sosial bidang kesehatan yang rutin melakuakn penyuluhan dan pelayanan kesehatan sebagai upaya membudayakan gaya hidup sehat di masyarakat.
Kalau dipikir-pikir, sebenarnya masalah ini kerap disaksikan bahkan dialami sendiri oleh generasi muda SBT. Hanya saja, kemauan turun tangan untuk menyelesaikan persoalan inilah yang menjadi hambatan besar. Menyadari itu, langkah pertama yang dilakukan Shulhan adalah membentuk sebuah komunitas.
[caption caption="Kompasianer Amboina ini, ingin sekali berbuat sesuatu untuk masyarakat di kampungnya, Kab. SBT, Ambon. Salah satunya, dimulai dengan membentuk Komunitas Klinik Apung."]
Shulhan tentunya tidak ingin berjalan sendiri, sebab banyak kepala dan banyak tangan, akan lebih efisien dalam penyelesaian suatu persoalan. Mungkin dalam istilah orang Ambon, kerja masohi alias gotong royong akan jauh lebih baik ketimbang seorang diri. Lagian, Shulhan tak punya background ilmu kesehatan. Ia hanya mendalami ilmu komunikasi. Otomatis, ia butuh banyak para sarjana dan mahasiswa ilmu kesehatan asal SBT untuk bergabung. Tak peduli mereka sudah bekerja atau masih kuliah, selama ada niat meluangkan waktu untuk berdedikasi kepada masyarakat, silakan bergabung.
Dari sana, bersama dua putri daerah lainnya yang punya background pendidikan ilmu kesehatan; Inggrit Safitri & Julie Arey membentuk Komunitas Klinik Apung (KKA) yang sementara ini bermarkas di Pulau Geser. Dengan konsep social movement & voluntarisme, komunitas ini secara sukarela akan melakukan penyuluhan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur (Kab. SBT), Ambon, Maluku. Visi KKA adalah “Mewujudkan masyarakat Seram Bagian Timur yang berwawasan hidup sehat dan cinta lingkungan berbasis gerakan sosial di bidang penyuluhan dan pelayanan kesehatan.”
[caption caption="Dokter manis ini jebolan FKIK Universitas Muhamadiyah Yogyakarta yang siap berkontribusi untuk masyarakat SBT. Nama lengkapnya, dr. Yulianti S. Arey"]
[caption caption="Nona manis ini, namanya Inggrit Safitri Rumaru, Amd. Keb., jebolan Poltekes Majapahit Mojokerto, Jawa Timur. Siap turun langsung untuk penyuluhan dan pelayanan kesehatan di masyarakat SBT."]
Komunitas ini bersifat terbuka. Siapa pun boleh bergabung dan berkontribusi nyata dengan aksi turun tangan, mengikuti kegiatan-kegiatan KKA. Pokoknya, basudara samua yang merasa terpanggil nuraninya untuk berbakti pada negeri Ita Wotu Nusa, mari katong rame-rame bertindak nyata. Bergabung dengan komunitas ini hanya punya tiga syarat: No Drugs, No Alcohol, No Free Sex. Jadi, seng peduli latar belakang pendidikan, status sosial, maupun asal daerah, kalau mau ya langsung saja bergabung. Caranya? like fanpage dan blog kami dan pantau agenda kegiatannya, siapa tau basudara sempat ikut aksi turtun tangan.
Karena baru seumur embrio, KKA yang berdiri 23 Februari 2016 kemarin, masih membutuhkan banyak asupan ide segar dari generasi muda dan masyarakat SBT agar komunitas ini berjalan. Sejauh ini baru ada beberapa progres:
Model Gerakan
Ada tiga model gerakan yang akan dikembangkan yakni gerakan evolutif, taktis strategis, dan revolutif.
- Gerakan Evolutif: Model gerakan ini difokuskan pada pembobotan kognitif atau intelektual setiap anggota KKA. Gerakan ini secara praktis merupakan gerakan kajian-kajian konseptual yang melahirkan rekomendasi ilmiah terkait persoalan kesehatan di masyakat.
- Gerakan Taktis Strategis: Model gerakan ini berfokus pada kreativitas dan inovasi dalam mengartikulasikan konsep-konsep KKA menjadi produk yang touchable atau bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
- Gerakan Revolutif: Model gerakan ini menjadi perisai dalam menyuarakan/mengampanyekan gerakan-gerakan sosial secara langsung di masyarakat, atau mendukung gerakan lain yang bertujuan sama demi kemaslahatan masyarakat.
Fasilitas
Ada pun beberapa fasilitas yang baru tersedia:
- Satu unit Ambulance Komunitas Klinik Apung berupa speedboat
- Satu unit mesin speedboat Yamaha
- Fasilitas kesehatan: stetoskop, tensimeter, thermometer, Easy Touch GCU, alat timbang berat badan, obat-obatan dll
Kami masih membutuhkan beberapa peralatan medis yang wajib, di antaranya:
- Tensimeter raksa ABN (merek lain juga boleh)
- Tensimeter jarum ABN (merk lain juga boleh)
- Stetoskop ABN atau Riester (yg standar ABN)
- Tabung O2 portable
- Nasal canul
- Ambu bag (NRM)
- P3K Kit bag
- Minor set
- Handscone steril
- Handscone sekali pakai
- Masker
- Spuit 3cc, 5cc,10 cc
- Termometer raksa atau digital
- Timbangan badan
- Penlight atau senter kecil
- Kassa steril
- Kapas alcohol
- Plester/hepafix
- Meteran
- Linek/doppler (yg dibutuhin bidan)
Meskipun fasilitas yang dimiliki KKA saat ini belumlah cukup atau jauh dari kata ideal, tapi kami berharap akan terus bertambah alat-alatnya. Amin
Program
Secara umum, program KKA dibagi menjadi dua program induk, yakni:
- Program Penyuluhan Kesehatan
Melakukan penyuluhan kesehatan secara gratis ke tiap desa di setiap kecamatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
- Program Pelayanan Kesehatan
Melakukan pelayanan kesehatan berupa berobat murah dan gratis kepada masyarakat.
Mudah-mudahan, KKA bisa melakukan penyuluhan dan pelayanan kesehatan perdananya pada bulan Maret/April nanti. Basudara yang mau iko, silakan gabung ya...
Blog dan Sosmed
Silakan ikuti perkembangan KKA di www.kompasiana.com/komunitasklinikapung dan Facebook Fanpage: Komunitas Klinik Apung
[caption caption="Beginilah model proses organisasional Komunitas Klinik Apung"]
Di samping program-program yang langsung menyentuh masyarakat, secara internal pun akan dilakukan penguatan tim atau mambangun soliditas tim, karakter, dan keterampilan setiap anggota komunitas yang juga mengacu pada proses organisasional KKA.
[caption caption="Model kemitraan Komunitas Klinik Apung. Semoga banyak mitra yang siap membangun masyarakat SBT."]
Selain itu, dalam mewujudkan seluruh cita-cita sosial KKA, maka KKA akan menjalin kemitraan yang saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) dengan beberapa stakeholder, di antaranya; Pemerintah, NGO/LSM, Civitas Akademika, Corporate, dan Media. Kami berharap, dengan tagline: Peduli, Sehat, Bahagia, Komunitas Klinik Apung mampu mewujudkan masyarakat SBT yang peduli akan kesehatan diri dan lingkungan. Mohon doanya, ya. (Admin KKA)
Catatan: Gambar speedboat di atas hanya ilustrasi yang dimodifikasi, diambil dari nyewain.com: https://nyewain.com/nyewain/sorong-papua-barat-indonesia-sewa-speedboat-untuk-wisata-raja-ampat/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H